Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahir Djide Pilih Melatih Anak

Kompas.com - 12/11/2008, 00:26 WIB

JAKARTA, SELASA - Mantan pelatih timnas pelatnas bulu tangkis, Tahir Djide mengaku sedang  asyik membina sekitar 400 anak  usia dini untuk menjadi pemain bulu tangkis.

Di laboratorium pelatihan anak yang didirikannya,  BM 77 di Bandung, Tahir mengaku berusaha menempa  anak-anak itu agar mau mencintai olahraga bulu tangkis. "Kecintaan itu timbul dari rasa menyukai adan adanya imbalan. Inilah yang ingin saya tumbuhkan pada anak-anak-nak ini," kata Tahir.

Karena  para  muridnya baru berusia 6-14 tahun, Tahir menahan diri untuk tidak terlalu keras kepada mereka. "Secara perlahan-lahan saya akan mulai menanamkan sikap disiplin melalui latihan-latihan yang lebih keras. Setelah mereka menentukan pilihan terhadap olahraga ini, mereka sudah harus siap untuk latihan yang lebih berat," kata Tahir dalam peluncuran buku MF Siregar di Jakarta, Selasa (11/11).

Tahun depan, Tahir Djide akan berusia 70 tahun. Ia mulai menangani pelatnas bulutangkis pada 1971, setelah kematian pelatih fisik Irsan. Dari tangan Tahir lahir muncul pemain-pemain dunia dengan fisik prima seperti Rudy Hartono, Tjuntjun/Johan Wahyudi, Christian/Ade Chandra, Icuk Sugiarto, Liem Swie King hingga Ardy BW, Ricky Subagja dan Taufik Hidayat.

Sebagai pelatih fisik, Tahir dikenal sebagai pelatih yang keras dan tidak sungkan untuk menghukum para pemainnya yang lalai.  Namun ia kemudian mengakui bahwa keadaan sudah sangat berubah dengan dekade 1970-1990-an. "Para pemain sekarang motivasinya sudah berbeda. Mereka terkadang merasa tidak perlu berlatih fisik yang keras dan berdisplin," katanya.

Karena kondisi seperti inilah, Tahir Djide kemudian mengundurkan diri dari pelatnas pada 1 Maret 2008 menjelang perebutan Piala Thomas. "Saat itu saya berpikir, bagaimana mau merebut kembali Piala Thomas, bila para pemain  tidak mau memperhatikan kondisi fisik mereka? saya pikr lebih baik saya kembali ke Bandung, mengurusi anak didik."

Kini, setiap hari Tahir  datang ke lapangan yang terletak di jalan Padasuka, Bandung untuk melihat anak-anak asuhnya berlatih. Ia memperhatikan satu persatu muridnya,  dari yang berusia 6 tahun hingga belasan tahun. "Saat usia dini, setiap anak harusnya menyukai olahraga. Setelah bakat terlihat baru kita pilih dan kembangkan bakat itu. Baru dia bisa jadi sebagai pemain," kata Tahir. Seperti  moto dari klubnya, BM77,"A Champion Must Be made." 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Piala Uber 2024: Apri/Fadia Berjaya, Indonesia 2-0 Thailand

Hasil Piala Uber 2024: Apri/Fadia Berjaya, Indonesia 2-0 Thailand

Badminton
Gregoria Akhirnya Menang Atas Intanon, Indonesia 1-0 Thailand

Gregoria Akhirnya Menang Atas Intanon, Indonesia 1-0 Thailand

Badminton
Indonesia vs Irak: Dukungan Ali Jasim untuk Garuda Muda agar Tampil di Olimpiade

Indonesia vs Irak: Dukungan Ali Jasim untuk Garuda Muda agar Tampil di Olimpiade

Timnas Indonesia
Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Timnas Indonesia
Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Liga Inggris
Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Liga Lain
Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan 'Burnout' Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan "Burnout" Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Timnas Indonesia
Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Timnas Indonesia
Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Badminton
Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Timnas Indonesia
Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com