Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Tidak Berharga Yamaha Crypton Jadi Gagah

Kompas.com - 02/07/2008, 07:25 WIB

JAKARTA, RABU - Punya Yamaha Cripton 1997, coba tawar ke pedagang motor bekas. Jangan sakit hati jika dihargai satu juta rupiah. “Banyak yang nawar, tapi memang tidak dijual,” ungkap Alain Fernando, pemilik sekaligus modifikator bebek Yamaha generasi sebelum Vega ini. Malah, dari karya tangannya Crypton 4-tak ini menjadi punya nilai. Padahal, rahasia dan modalnya Cuma gypsum. Kok bisa?

Garapan Aleng – panggilan akrab Alain – layaknya motor konsep yang mejeng di pameran Motor Show International. Bentuk asli Crypton lenyap setelah bodi yang murni rancangannya dipermak dengan menggabungkan Yamaha Jupiter MX 135LC dengan body custom. “Untuk bagian cover atas underbone pakai punya MX. Alasannya, karena lebih gampang aja dipasang di rangka,” papar Aleng dari komplek Pondok Agung H10, Pontianak.

Bagian sayap samping kiri dan kanan plus bodi belakang, murni dari fiberglass. Hebatnya, semua detail bisa tampil dengan bentuk sangat ideal. Itu semua berkat proses pembuatan yang menggunakan material gypsum sebagai dasar cetakan. Maksudnya, gypsum dipakai untuk bikin cetekan bodi yang menggunakan fiber. “Keuntungan pakai gypsum karena keras dan gampang diampelas, sehingga bisa lebih rapi sampai ke detail,” jelas ayah satu anak ini yang merekomendasi untuk pembentukan bodi pakai gypsum.

Untuk lampu depan, setelah menyesuaikan bentuk cover, Aleng pilih lampu copotan dari Honda Supra X 125. Karena pengaruh bentuk cover secara keseluruhan, bentuk lampu utama ini jadi beda. Rumah lampu belakang didesain lebih menguatkan kesan futuristik dengan menggunakan bahan resin. Sementara lampu sudah pakai LED. 

Harmonisasi bagian atas-bawah motor juga sakses diwujudkan. Jika di bodi terkesan kalem dengan warna lembut, maka kaki-kaki lebih ramai. Coba lihat penggunaan double disc di depan dan single disc di belakang. “Walau mesin masih standar, urusan rem tetap harus top. Juga terlihat lebih ramai,” kata lelaki yang baru mandiri sebagai modifikator ini.  

Dari sosok bodi, ada sedikit yang bikin penasaran. Kenapa cover bodi samping depan terkesan menggantung atau seperti terpotong? Diakui Aleng, ada alasan khusus. Utamanya, bentuk dapur pacu Crypton yang masih rebah. Kalau semua ditutup fairing, mesin nggak dapat pendinginan maksimal. Maklum, mesin masih standar. (Nurfil)


DATA MODIFIKASI
Ban depan       : Battlax 110/60-17
Ban belakang   : Swallow 130/70-17
Pelek               : Daiichi
Sok depan       : Posh
Setang             : Custom
Knalpot           : AHRS
Kaliper            : Suzuki Satria

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Badminton
Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Timnas Indonesia
Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Internasional
Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Badminton
Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Badminton
Semifinal Piala Uber 2024: Ester Akhiri Penantian 14 Tahun

Semifinal Piala Uber 2024: Ester Akhiri Penantian 14 Tahun

Badminton
Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan di Final Piala Asia U23 2024

Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan di Final Piala Asia U23 2024

Internasional
Gratis! Nonton Final Euro 2024 Langsung di Olympiastadion Berlin, Cek Caranya

Gratis! Nonton Final Euro 2024 Langsung di Olympiastadion Berlin, Cek Caranya

BrandzView
Jadwal Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

Jadwal Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

Timnas Indonesia
Timnas U20 Bakal Ikut Turnamen di Perancis

Timnas U20 Bakal Ikut Turnamen di Perancis

Liga Indonesia
Selepas Kalah dari Irak, Timnas U23 Indonesia Dilarang Sentuh Bola

Selepas Kalah dari Irak, Timnas U23 Indonesia Dilarang Sentuh Bola

Liga Indonesia
Hasil Piala Uber 2024: Ester Menang Sengit, Indonesia Tembus Semifinal!

Hasil Piala Uber 2024: Ester Menang Sengit, Indonesia Tembus Semifinal!

Badminton
Indonesia Diminta Jadi Kandidat Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Basket U19

Indonesia Diminta Jadi Kandidat Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Basket U19

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com