JAKARTA, JUMAT- Pendiri Medco Grup Arifin Panigoro yang juga sangat konsern dengan perkembangan sepak bola Indonesia menyatakan, Nurdin Halid harus diganti sebagai Ketua Umum PSSI. Arifin menegaskan, penggantian Nurdin harus diikuti perubahan mendasar di tubuh PSSI jika ingin persepakbolaan Indonesia bangkit.
"Saya sangat prihatin, kondisi sepak bola kita ini sudah sangat buruk, istilahnya couldn't be worst, sudah di bawah sekali. Dengan kondisi seperti itu, siapapun ketuanya, harus diganti," kata Arifin seusai jumpa pers digulirkannya Liga Medco 2008 di Jakarta, Jumat (25/4).
Liga Medco merupakan kompetisi sepak bola untuk remaja di bawah usia 15 tahun yang tahun ini diikuti sebanyak 29 tim dari berbagai daerah se-Indonesia.
Menurut Arifin, keniscayaan penggantian Nurdin Halid bukan semata-mata karena permintaan FIFA namun karena tokoh yang kini mendekam di penjara karena kasus korupsi itu gagal memimpin PSSI. Ia mencontohkan masih buruknya kondisi perwasitan, tidak diperhatikannya pembinaan usia dini, serta infrastruktur sepak bola yang sangat buruk.
Arifin juga meminta media untuk terus menyuarakan dan mendorong agar para pemegang suara di PSSI segera ada agenda untuk sebuah perubahan seperti kongres dan sejenisnya yang bermuara pada penggantian ketua umum. "Media harus mendorong agar para pemegang suara PSSI berkumpul, untuk membicarakan apa yang harus dilakukan, untuk kemudian berujung pada penggantian ketua umum, itu harus," tandasnya.
Menurut Arifin, para pemegang suara seperti klub atau pengurus daerah saat ini terlalu lambat bergerak untuk menyongsong menyuarakan perubahan di PSSI. Jika saya pengurus Pengda, besok juga bisa Munas," tegasnya.
Berkomentar soal Nurdin Halid yang bersikeras mempertahankan kedudukannya meski desakan untuk mundur memintanya mundur sebagai Ketua Umum PSSI sangat kuat, Arifin menggambarkannya dengan memberi contoh orang-orang yang haus kekuasaan dan kehormatan. "Ada orang yang sangat butuh jabatan. Contohnya, saya punya kawan yang senang kalau masuk tempat parkir tukang parkirnya memberi hormat. Nurdin Halid bagian dari itu, jadi dia tidak mau melepas jabatannya," tandas Arifin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.