Ahsan/Hendra sendiri dikenal sebagai pasangan ganda putra senior Indonesia. Mereka lolos ke final setelah menang 21-19, 21-16 atas unggulan ketiga asal Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, pada babak semifinal yang berlangsung Sabtu (9/3/2019).
Perjuangan Ahsan/Hendra lolos ke final pun tergolong heroik karena Hendra mengalami cedera betis pada pertengahan laga. Ia kemudian tetap memaksa untuk bertanding meski dibekap rasa nyeri.
"Jujur, ini (Ahsan/Hendra lolos ke final) merupakan surprise buat saya. Apalagi kemarin (Hendra) dengan kondisi cedera," ujar Herry saat dihubungi Kompas.com pada Minggu (10/3/2019) sore.
Pada laga final nanti, Ahsan/Hendra yang kini telah berstatus non-pelatnas, akan menghadapi duet asal Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Chia/Soh lolos ke final setelah menaklukkan pasangan unggulan kedelapan asal Indonesia yang lebih muda, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dengan skor 12-21, 22-20, 21-19.
Hendra sendiri menyatakan kesiapannya untuk bertanding pada laga final meskipun belum pulih sepenuhnya dari cedera betis.
"Perkembangan terakhir, kondisi Hendra sudah lebih baik walaupun belum 100 persen," ucap Herry.
Kendati kini berstatus non-pelatnas, Ahsan/Hendra masih berlatih di bawah asuhan Herry di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur.
Mereka masih mendapatkan fasilitas yang sama seperti pemain pelatnas lain. Namun, keberangkatan untuk ikut turnamen kini memakai biaya sendiri.
Ahsan/Hendra sendiri sudah pernah menjuarai turnamen All England, tepatnya saat tahun 2014. Kala itu, pada laga final, mereka mengalahkan pasangan Jepang, Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa, dengan skor 21-19, 21-19.
"Ahsan/Hendra itu sudah dari dulu menjadi role model-nya ganda putra Indonesia, selain Minions (Marcus/Kevin) tentunya," ujar Herry.
https://olahraga.kompas.com/read/2019/03/10/17450288/herry-ip-terkejut-ahsanhendra-bisa-ke-final-all-england-2019