JAKARTA, KOMPAS.com - Ada yang menarik perhatian di sela-sela peluncuran pameran fitness, olahraga, dan musik, serta gaya hidup, Goifex 2019 di Jakarta, Selasa (19/2/2019).
Sosok perempuan sepuh kelihatan percaya diri hadir di tengah-tengah orang berusia muda.
CEO Goifex 2019 Dina Carol, dalam kesempatan itu menyebutnya,"Legenda SKJ (Senam Kesegaran Jasmani) 1988. Selamat datang Ibu Hj. Legimin!"
(Baca: Cari Keringat di Akhir Pekan, di Sini Tempatnya!)
SKJ 1988 adalah senam legendaris di Indonesia. Selain SKJ 1988, yang juga masih tak lekang dalam ingatan adalah pendahulunya, SKJ 1984.
"Ibu bersama tim yang menciptakan SKJ 1988. Ini kan senam dari pemerintah, senam wajib waktu itu," tutur pemilik nama asli Tini Kartini Natakusumah.
Selain dirinya, Tini menyebut nama Arum Dhani dan Berty Tilarso sebagai anggota tim yang total berjumlah enam orang, bersama dirinya.
"Alhamdullilah, timnya masih ada," kata perempuan kelahiran Tasikmalaya ini.
(Baca: Manfaatkan Waktu Singkat, Kepala Bekraf Mengaku Tetap Berolahraga)
Menari
Dalam kesempatan itu, Tini yang bertanggal lahir 4 Oktober itu juga berkesempatan mengikuti Zumba, senam kebugaran yang menggabungkan beberapa unsur antara lain tari salsa dan tari perut.
Liuk tubuh Tini terlihat mengimbangi dentuman musik yang mengalir cepat.
Tini, perempuan yang pernah bersuamikan Legimin, kini sudah wafat, masih terlihat lincah.
"Ibu kan senang menari. Jadi ya senang aja ikut senam seperti ini," tuturnya lagi.
(Baca: Ogah "Sadikin", Olahraga Yuk!)
Senam dan menari, bagi Tini, adalah kegiatan yang baik untuk meningkatkan kesehatan.
Maka dari itulah, dirinya masih terus setia menari.
Hobi menari, kata Tini, mulai digelutinya sejak usia sekolah dasar (SD).
"Waktu itu, saya sekolah SD di Subang. Di daerah Coklat," kenangnya.
Kepindahan ke Bandung juga tak menyurutkannya menari. Tari tradisional Sunda menjadi kegemarannya.
"Saya menari Narayana waktu itu," kata Tini.
(Baca: Ini Hubungan Olahraga dengan Bisnis Tempat "Nge-gym")
Hobi menari itulah yang mengantarkan Tini menjadi guru menari sejak 1975.
"Gara-gara menari, saya bisa mengajar banyak orang di seluruh Indonesia," ujarnya.
"Saya juga masih terus mengajar menari sampai sekarang," pungkas ibu tiga anak itu.
(Baca: Kostum Olahraga Juga untuk Gaya Hidup Sehat)
https://olahraga.kompas.com/read/2019/02/20/20265898/legenda-senam-kesegaran-jasmani-ini-masih-setia-menari