Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketika Gerard Pique dan Lionel Messi Urus Piala Dunia Tenis Beregu…

KOMPAS.com - Bek Barcelona, Gerard Pique, kini terlibat dalam penyelenggaraan piala dunia tenis beregu putra, Piala Davis. 

Hal itu tak lepas dari status Gerard Pique sebagai pemegang saham perusahaan investasi Kosmos, sponsor Piala Davis untuk penyelenggaraan 25 tahun ke depan. Lionel Messi pun punya saham di perusahaan tersebut.

Ketika Kosmos memutuskan bekerja sama dengan Federasi Tenis Internasional (ITF) pada 2018 lalu, Pique berencana untuk mengubah aturan main dari Piala Davis. Niatan itu lantas mendapat kritik dari sejumlah petenis dunia. 

“Tenis kini dijalankan oleh pesepak bola asal Spanyol. Hal itu seperti saya sebagai seorang petenis mengelola Liga Champions,”kata petenis Australia, Lleyton Hewitt, Januari lalu, seperti dikutip dari situs web BBC. 

“Adalah hal aneh seorang pemain sepak bola datang dan mengatur urusan perteisan. Piala Davis tak boleh jadi Piala Pique,” tutur Roger Federer, petenis Swiss.

Kritik itu didengar Pique. Pemain berusia 32 tahun itu pun ingin membuktikan bahwa usulannya mengubah format Piala Davis menjadi seperti Piala Dunia akan bisa diterima publik. 

“Mereka yang mengkritik tidak tahu esensi dari rencana perubahan yang dilakukan. Kami tak mengubah aturan dasar tenis, tetapi justru membantu ITF untuk membuat ajang ini lebih baik” kata Pique kepada BBC Sport, Kamis (14/2/2019). 

"Saya akan buktikan bahwa mereka salah,” tutur mantan pemain Manchester United tersebut.

Ketika Kosmos mengambil alih pengelolaan Piala Davis, Pique punya hasrat untuk mengubah formatnya menjadi seperti Piala Dunia FIFA. Hal itu tak lepas dari skuad Piala Davis yang kerap tak diikuti oleh petenis top dunia. 

Bersama Kosmos dan ITF, Pique kemudian mengajukan usul konsep baru Piala Davis diselenggarakan pada awal 2020. 

Dengan format seperti Piala Dunia, pertandingan Piala Davis tak lagi menggunakan sistem gugur melainkan melalui fase grup terlebih dahulu. 

Jumlah pertandingan yang menjadi semakin panjang serta jadwal mepet dengan turnamen akhir tahun inilah dasar kritik para petenis top dunia. 

“Saya tahu usulan ini baru di dunia tenis dan akan sulit meyakinkan semua orang. Namun, pada masa depan, kita akan melihat kompetisi ini menjadi ajang terbesar tenis dunia,” ucap Pique. 

Pique juga membalas anggapan soal dirinya sebagai pesepak bola yang tak tahu menahu soal tenis. Menurut dia, perbincangan dengan rekan-rekan sesama pesepak bola tak melulu soal lapangan hijau. 

“Di Barcelona juga ada Ivan Rakitic. Dia selalu mengikuti perjalanan tim Piala Davis Kroasia yang memenangi kejuaraan ini tahun lalu,” tutur Pique. 

“Ada juga Lionel Messi. Dia merupakan penggemar berat tenis dan dia menjadi bagian dari perusahaan (Kosmos) ini,” ujar Pique. 

Kendati menjadi investor dari Kosmos, Messi tak terlibat sedalam Pique. Menurut sang bek, Messi amat bangga dan senang menjadi bagian dari proyek yang dijalankan Kosmos tersebut. 

Untuk diketahui, Kosmos berinvestasi sebesar 3 miliar dollar AS atau lebih dari Rp 41 triliun dengan ITF untuk kerja sama 25 tahun dalam penyelenggaraan Piala Davis. 

Dalam pendirian Kosmos, Pique dibantu oleh perusahaan jual beli asal Jepang sekaligus sponsor Barcelona, Rakuten. Perusahaan tersebut di negaranya sudah aktif menjadi sponsor kejuaraan tenis sejak 1972. 

 

https://olahraga.kompas.com/read/2019/02/15/10210068/ketika-gerard-pique-dan-lionel-messi-urus-piala-dunia-tenis-beregu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke