Sebelumnya, pria kelahiran Jakarta itu kalah unanimous decision dari Peng Xue Wen (China) pada ONE: Conquest Of Heroes (22 September 2018) dan Rene Catalan (Filipina) saat gelaran ONE: Reign Of Kings (27 Juli 2019).
Stefer mengakui bahwa menang dan kalah merupakan hal yang biasa bagi seorang atlet.
Namun, dia pun sadar perlu memperbaiki beberapa aspek dari gaya bertarungnya selama ini dan berlatih lebih keras lagi demi kembali ke jalur kemenangan.
"Untuk ke depannya, saya pribadi hanya ingin berpikir untuk menjadi lebih baik saja. Saya pelajari hal-hal yang belum saya pelajari sebelumnya," ujar Stefer kepada Kompas.com saat ditemui di Syena Martial Arts Center, Jakarta, Rabu (16/1/2019).
"Saya pelajari lagi teknik-teknik seperti striking, gulat, dan lain-lain. Semua dijalani dengan high intensity. Saya juga lebih banyak melakukan pengulangan untuk teknik-teknik dasar," tutur dia.
Bakal menghadapi Robin Catalan pada ONE: Eternal Glory, Stefer mengaku merasa terhormat sekaligus tertantang.
Pasalnya, Catalan dinilai Stefer sebagai salah satu petarung berpengalaman yang memiliki catatan tujuh kemenangan dan lima kekalahan.
Stefer sendiri menorehkan rekor bertarung delapan kemenangan dan dua kekalahan.
"Catalan adalah salah satu sosok fighter yang well rounded, dalam artian menguasai semua aspek. Pengalamannya cukup banyak, luar biasa," kata Stefer.
"Buat saya pribadi, saya merasa terhormat bisa bertarung melawan petarung yang berpengalaman seperti Catalan," tutur dia.
Pada ONE: Eternal Glory, Stefer dan Catalan akan bertarung dalam laga strawweight.
ONE: Eternal Glory sendiri akan diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta, pada Sabtu (19/1/2019) malam.
Ajang tersebut menjadi pembuka dari serangkaian agenda ONE Championship dalam setahun penuh.
https://olahraga.kompas.com/read/2019/01/16/19125428/2-kekalahan-beruntun-jadi-pelajaran-berharga-bagi-stefer-rahardian