Pemuda asal Klaten, Jawa Tengah tersebut mengikuti kejuaraan dunia senior 18th World Pencak Silat Championship 2018 dari kelas A putra dengan berat 45-50 kilogram.
Kejuaraan ini dilaksanakan di OCBC Arena, Singapore Sport Hub, Singapura, pada 13-16 Desember 2018 lalu.
"Kemarin saya dapat juara 2. Sebelumnya pernah dapat emas dari kejuaraan senior ajang 4th Asian Pencak Silat Championship 2018 di India. Juga pernah ikut kejuaraan dunia junior di Thailand, saya dapat emas," kata Mustakim saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/1/2019).
Mustakim menceritakan kemenangan yang diperolehnya ini tidak diraih dengan mudah.
Di babak pertama, ia berhasil mengalahkan pesilat dari Negeri Jiran, Malaysia.
Setelah berhasil mengalahkan pesilat Malaysia, kemudian ia melawan pesilat Filiphina.
Di partai final, Mustakim berhasil mengalahkan pesilat dari Negeri Gajah Putih, Thailand.
"Kesulitannya sih pada waktu babak terakhir dan menit terakhir, lawan pintar mengulur waktu," ujar dia.
Belajar sejak SD
Mustakim menceritakan, dirinya mulai berlatih pencak silat sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD) atau ketika usianya 12 tahun.
Pada tahun 2014, saat duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP), ia pernah memperoleh perunggu di acara olimpiade olahraga siswa nasional di Jakarta.
Beranjak ke sekolah menengah atas (SMA), ia mengikuti Pusat Pendidikan dan Latihan olahraga (PLPP) Jawa Tengah di Semarang, Jawa Tengah.
"Prestasi waktu itu saya juara 1 Kejuaraan Nasional Antar-PLPP di Nusa Tenggara Barat 2017, dan juara 1 pekan olahraga nasional (POPNAS) di Semarang 2017," papar dia.
Ke depannya, ia akan fokus mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi tim pra PON dan SEA Games Filiphina.
https://olahraga.kompas.com/read/2019/01/03/17205248/mustakim-mahasiswa-uns-yang-raih-perak-kejuaraan-dunia-pencak-silat