JAKARTA, KOMPAS.com - Pecatur andalan Indonesia, Edy Suryanto, keberatan dengan aturan baru yang berlaku di Asian Para Games 2018.
Sesuai aturan baru, wasit dapat memberitahukan setiap langkah yang diambil.
Edy mengatakan aturan baru membuatnya harus beradaptasi lagi. Edy pun merasa kurang nyaman dengan aturan tersebut.
”Yang namanya bermain catur itu diam, tidak bersuara, supaya atlet dapat berkonsentrasi. Ini wasit malah kasih tahu langkah kami," kata Edy dikutip dari laman resmi Asian Para Games 2018, Senin (8/10/2018).
Edy menilai pada pertandingan catur sesama atlet tuna netra, seharusnya atlet meraba-raba saja buah caturnya.
Dia menilai peraturan wasit dapat memberitahukan tiap langkah yang diambil seharusnya hanya diterapkan jika pecatur tuna netra berhadapan dengan pecatur non tuna netra.
"Misalnya saya melawan non-disabilitas, baru tepat jika saya diinfokan langkahnya,” ujar pecatur berusia 58 tahun peraih empat medali emas di ASEAN Para Games 2017 itu.
Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah Asian Para Games, catur dipertandingkan tahun ini. Pertandingan cabor ini berlangsung di Cempaka Putih Sports Hall, Jakarta Pusat.
Sampai putaran ketiga nomor perorangan putra disabilitas visual B1, Edy selalu sukses menang dua kali dan seri satu kali. Satu-satunya hasil draw sejauh ini adalah saat dia melawan sesama wakil Indonesia, Hendy Wirawan pada laga ketiga, Senin pagi.
https://olahraga.kompas.com/read/2018/10/08/15332268/aturan-catur-di-asian-para-games-tak-disukai-pecatur-indonesia