KOMPAS.com - Upacara Pembukaan Asian Para Games 2018 telah terselenggara secara meriah di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Sabtu (6/10/2018) malam.
Acara digarap oleh Jay Subiyakto selaku Associate Creative Director and Set Designer; Chitra Subiyakto sebagai Costume Designer, dan Andy Rianto sebagai Music Director.
Hampir sama seperti pembukaan Asian Games 2018, Presiden Joko Widodo menampilkan sesuatu yang berbeda. Presiden memanah bersama dua anak penyandang disabilitas. Ketiganya lalu membidik huruf "D", "I" dan "S" yang awalnya membentuk kata "Disability" sehingga menjadi "Ability".
Penyelenggaraan Asian Para Games 2018 merupakan acara ketiga setelah diadakan pertama di Guangzhou, China pada 2010.
Pada awalnya, Asian Para Games bernama Far East and South Pacific Games for the Disabled atau Fespic Games.
Pada 2006, sistem Fespic Games dihapus dan diambil alih oleh Asian Paralympic Committee yang menyelenggarakan Asian Para Games.
Pembukaan Fespic Games
Sebelum pembukaan Fespic Games, berbagai penyambutan dan sosialisasi digunakan untuk memperkenalkan acara itu.
Harian Kompas edisi 23 Agustus 1986 menulis, artis yang tergabung dalam Parfi (Persatuan Artis Film Indonesia) pembangunan nasional mengadakan pawai bersama sehari menjelang acara pembukaan acara internasional itu.
Pada 30 Agustus 1986, dilakukan acara pawai artis di Kota Surakarta. Artis yang merupakan pemain film dan musik ini memberikan penampilan terbaiknya sehari menjelang hari-H. Mereka berjajar di pinggir jalan dengan puluhan ribu masyarakat.
Pada 1986, Indonesia pernah menyelenggarakan Fespic Games perdana dan merupakan ke-IV sejak acara itu digelar. Kota Surakarta dipilih sebagai tempat penyelenggara.
Berbagai persiapan dan insfrastruktur dipenuhi untuk menunjang acara internasional difabel. Pemerintah menggelontorkan sejumlah dana untuk memperbaiki fasilitas olahraga.
Presiden Soeharto membuka acara itu pada 31 Agustus 1986. Bunyi sirine yang dikeluarkan sebagai bukti dari dibukanya serangkaian acara ini.
Dilansir dari Harian Kompas edisi 1 Oktober 1986, selang beberapa saat, ratusan balon dan merpati diterbangkan ke udara mengiringi suara sirine.
Atlet perwakilan Indonesia menyalakan api dengan iringan tepuk tangan 11.000 penonton yang hadir dalam pembukaan itu.
Pembukaan diawali dengan defile kontingen penampilan dari Akademi Militer Magelang menjadi hiburan dari serangkaian acara ini. Sekitar 650 atlet dari 21 negara tampil dalam pergelaran itu, kemudian berjalan ke dalam Stadion Sriwedari.
Lambaian tangan dari atlet difabel yang berjalan masuk menggunakan kursi roda dan alat bantu ditambah tepuk tangan penonton menambah meriahnya acara pembukaan itu.
Dalam upacara pembukaan ini, juga dimeriahkan oleh penampilan senam aerobik dari ratusan pelajar Surakarta dan pertandingan sepakbola roda satu (stick ball) dari Sekolah Dasar Mijen, Semarang. Lebih dari 3.100 pelajar SMP menyuguhkan atraksi konfigurasi.
Selanjutnya adalah dengan menampilkan beberapa penyanyi untuk menunjukan kepada kontingen perwakilan yang datang.
Cabang olahraga yang dipertandingkan adalah atletik, angkat berat, bola voli, sepak bola, catur, anggar, panahan, menembak, renang, bola keranjang, lawn bowls, lomba kursi roda dan tenis meja.
Pemerintah menyediakan tempat di Stadion Sriwedari, Kompleks Lapangan Manahan, Lapangan Adi Sumarmo/Panasan, kolam renang Tirtomoyo dan aula Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS).
.
.
.
https://olahraga.kompas.com/read/2018/10/08/14250368/melihat-pembukaan-fespic-games-1986-cikal-bakal-asian-para-games