JAKARTA, KOMPAS.com - Karateka Indonesia peraih medali perunggu nomor kata perorangan putra Asian Games 2018, Ahmad Zigi Zaresta, mempersembahkan prestasinya bagi masyarakat Lombok yang menjadi korban bencana gempa bumi sepekan terakhir.
Hal itu disampaikan Ahmad Zigi Zaresta kepada wartawan, termasuk BolaSport.com, saat ditemui seusai dipastikan memenangi perebutan tempat ketiga melawan karateka Qatar, Adam Hashem.
"Perjuangan dan kemenangan kali ini saya persembahkan untuk masyarakat Lombok dan NTB yang tak henti-hentinya mendukung serta mendoakan saya," tutur Zigi.
Perhatian Zigi tak lepas karena dirinya memang lahir di Lombok dari pasangan Yuda Nadi dan Hustiani. Seperti diakuinya, rumah keluarga yang terletak di Desa Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, mengalami retak-retak akibat gempa bumi tersebut.
"Memang sempat kepikiran dengan keluarga yang di Lombok. (Hal itu) Sedikit mengganggu (konsentrasi), tetapi tidak terlalu saya pikirkan karena harus fokus menghadapi Asian Games," kata Zigi.
"Alhamdulillah orangtua selamat dan bahkan hadir di sini hingga saya bisa lebih semangat," tutur atlet kelahiran Lombok, 14 Januari 1998 itu.
Dukungan orangtua dan keluarga dekat memang diakui Zigi berperan besar di balik sukses meraih medali perunggu pada Asian Games pertamanya ini. Terutama saat ia dan tiga karateka lain terlibat polemik hingga sempat mengundurkan diri dari pelatnas, Februari lalu
Namun, Zigi akhirnya masuk kembali ke skuad final tim karate Indonesia untuk Asian Games 2018 setelah menjadi yang terbaik di nomor kata pada seleksi nasional empat bulan berselang.
"Saya percaya bila memang rezeki, saya akan tampil di Asian Games," tuturnya.
Saat ditanya soal bonus yang menanti atlet-atlet peraih medali Asian Games, Zigi hanya menjawab singkat.
"Bonusnya akan saya pakai untuk berangkatkan orangtua naik haji," katanya. (Andrew Sihombing)
https://olahraga.kompas.com/read/2018/08/26/06513348/medali-bagi-korban-bencana-lombok-bonus-untuk-orangtua-naik-haji