Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Melihat Rekam Jejak Indonesia di Piala Thomas dan Piala Uber

Tahun ini, Thailand menjadi tuan rumah kejuaraan bergengsi ini.

Thomas Cup pertama kali digelar pada 1949, sementara Uber Cup pada 1957.

Menilik sejarahnya, "Thomas" diambil dari nama pemain bulutangkis legendaris dunia yaitu Sir George Alan Thomas. Sementara, "Uber" dari nama pemain legendaris Inggris, Betty Uber.

Awalnya, penyelenggaraan Thomas Cup dan Uber Cup diadakan tiga tahun sekali. Kemudian, berubah menjadi dua tahun sekali pada 1984.

Thomas Cup

Indonesia pertama kali meraih Piala Thomas pada 1958, setelah mengalahkan Malaysia di babak final. Saat itu, pertandingan berlangsung di Singapura.

Sebelumnya, pada tiga event Piala Thomas, Malaysia mencatat hattrick pada 1949, 1952, dan 1955.

Kemenangan Indonesia pada 1958 disumbangkan oleh Fery Sonnevile dan Tan Joe Hok, masing-masing untuk nomor tunggal.

Sementara, untuk nomor ganda, pemain Indonesia yang berjuang kala itu adalah Tan King gwan dan Njoo Kim Be.

Keberhasilan Indonesia menjuarai Thomas Cup untuk pertama kalinya mendapatkan apresiasi dari segala penjuru Tanah Air.

Selanjutnya, Indonesia menorehkan catatan sebagai negara paling banyak memenangkan Piala Thomas.

Berikut rekam jejak Indonesia dalam penyelenggaraan Piala Thomas setelah 1958:

1961: Juara, setelah mengalahkan Thailand di babak final.

1964: Juara, setelah mengalahkan Denmark

1967: Runner up. Indonesia dikalahkan Malaysia di babak final

1970: Juara, mengalahkan Malaysia di babak final

1973: Juara, mengalahkan Denmark di babak final

1976: Juara, mengalahkan Malaysia di babak final

1979: Juara, mengalahkan Denmark di babak final

1982: Runner up. Indonesia dikalahkan China

1984: Juara, setelah mengalahkan China di babak final

1986: Runner up. Indonesia dikalahkan China

1988: Juara ketiga setelah mengalahkan Denmark

1990: Indonesia kalah dari Denmark saat perebutan juara ketiga

1992: Runner up. Indonesia dikalahkan Malaysia di babak final

1994: Juara, setelah mengalahkan Malaysia

1996: Juara, setelah mengalahkan Denmark

1998: Juara, setelah mengalahkan Malaysia

2000: Juara, setelah mengalahkan China

2002: Juara, setelah mengalahkan Malaysia

2004: Indonesia kalah dari Korea Selatan saat perebutan juara tiga

2006: Juara ketiga setelah mengalahkan Malaysia saat perebutan juara ketiga

2008: Indonesia kalah dari Malaysia di perebutan tempat ketiga

2010: Runner up, setelah dikalahkan China di babak final

2012: Indonesia tidak masuk babak semifinal

2014: Indonesia dikalahkan China di perebutan tempat ketiga

2016: Runner up, setelah dikalahkan Denmark di babak final

Hingga kini, Indonesia telah 13 kali memboyong Piala Thomas ke Tanah Air. Selanjutnya, disusul China yang pernah 9 kali menjadi juara Thomas Cup.

Piala Uber

Amerika Serikat kembali menjuarai Uber Cup pada 1960 dan 1963. Selanjutnya, Jepang menjadi juara pada Uber Cup 1966, 1969, dan 1972.

Bagaimana dengan Indonesia?

Setelah sempat masuk babak final pada 1969 dan 1972, Indonesia menorehkan sejarah pertama kali meraih Piala Uber pada 1975.

Kala itu, Indonesia mengalahkan Jepang pada babak final yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta.

Minarni Sudaryanto menjadi kapten Tim Uber Indonesia. Empat dari lima poin kemenangan Indonesia didominasi oleh sektor ganda.

Pada tahun itu, untuk pertama kalinya, Indonesia meraih Piala Thomas dan Piala Uber bersamaan.

Setelah 1975, Indonesia dua kali berhasil meraih Piala Uber yaitu pada 1994 dan 1996.  

https://olahraga.kompas.com/read/2018/05/24/11202788/melihat-rekam-jejak-indonesia-di-piala-thomas-dan-piala-uber

Terkini Lainnya

Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Liga Inggris
Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

Liga Spanyol
Saat Legenda Timnas Indonesia 'Angkat Topi' untuk Ernando Ari...

Saat Legenda Timnas Indonesia "Angkat Topi" untuk Ernando Ari...

Timnas Indonesia
Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati 'Sang Dewi'

Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati "Sang Dewi"

Liga Lain
Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Timnas Indonesia
Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Liga Indonesia
Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Liga Indonesia
Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Xabi Alonso Ucap 'Roma, Roma, Roma', De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Xabi Alonso Ucap "Roma, Roma, Roma", De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Liga Lain
Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia
Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung 'Disidang' Ultras di Olimpico

Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung "Disidang" Ultras di Olimpico

Liga Lain
Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Liga Indonesia
5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

Timnas Indonesia
Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke