Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apriyani Sadar Dirinya Menjadi Incaran

KOWLOON, Kompas.com - Perjuangan pasangan ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu di Hong Kong Open Super Series 2017, akhirnya berakhir di podium runner up. Mereka kalah dari unggulan satu asal Tiongkok, Chen Qingchen/Jia Yifan, dengan skor 21-14, 16-21 dan 15-21.

“Kami tetap bersyukur, tapi kami tetap harus melihat apa yang perlu dievaluasi dari penampilan kami. Memang dari awal kami tidak hanya mengharapkan mukjizat datang, tapi memang kami tahu kami harus berusaha dulu agar mukjizat itu datang. Kali ini di partai final kami berusaha menekan dan merebut gim pertama. Tapi di gim kedua mereka benar-benar merubah strategi. Khususnya dengan semua rangkaian pertandingan dari awal hingga hari ini kami ambil positifnya, tapi kekurangan kami tetap harus disempurnakan, agar menjadi kekuatan kami,” ungkap Greysia kepada badmintonindonesia.org, Minggu (26/11).

Greysia/Apriyani menaklukkan gim pertama dengan keunggulan sejak awal pertandingan 11-5 dan 18-8. Keduanya pun merebut game point 20-11 dari Chen/Jia. Pertandingan sedikit menegang ketika Chen/Jia mencetak tiga angka berturut-turut, menjadi 20-14. Beruntung akhirnya Greysia/Apriyani berhasil menang 21-14.

Skor 2-0 membuka perjalanan Greysia/Apriyani di gim kedua dengan Chen/Jia. Sayang setelah itu, Greysia/Apriyani terus tertinggal 5-7, 12-15 dan akhirnya kalah 16-21.

Di gim pamungkas, Greysia/Apriyani tertinggal lagi dengan 4-9. Keduanya terus terdesak oleh serangan lawan dan kalah 8-11 pada jeda interval. Setelah itu, keadaan tak langsung membaik bagi Greysia/Apriyani. Mereka terus di bawah bayang-bayang lawan dengan 10-11 dan 10-16. Greysia/Apriyani sempat membuka peluang dan mendekat 14-16 kepada Chen/Jia.

Sayang akhirnya pasangan Indonesia ini masih belum bisa menyusul perolehan poin Chen/Jia. Greysia/Apriyani kalah 15-21, setelah pengembalian Apriyani jatuh melebar keluar lapangan di game ketiga.

“Banyak pelajaran yang saya ambil dari pertandingan final ini. Terutama gim kedua dan ketiga. Dari awal Apri yang terus diincar, jadi Apri sudah kena duluan dan nggak yakin sama pukulan Apri sendiri,” kata Apriyani.

“Tapi tidak apa-apa. Saya, Koh Didi (Eng Hian) dan Mas Chafidz (Yusuf) akan memberikan kesempatan buat Apri berkembang dulu. Kami mau juara, tapi kalau memang ini belum saatnya, berarti kan ada sesuatu yang harus diambil dari sini. Kedepannya ini harus tidak boleh lengah. Kalau mau juara ya kami harus bisa lebih konsisten dari ini dan nggak boleh lengah,” kata Greysia menimpali.

Laga final kali ini merupakan pertemuan yang kedua kalinya bagi Greysia/Apriyani dan Chen/Jia. Sebelumnya di French Open 2017, Greysia/Apriyani menang 21-5 dan 21-10 dari Chen/Jia.

“Kalau di Perancis kelihatannya mereka masih bingung. Ya setiap habis pertandingan kami semua belajar, mereka juga belajar. Jadi otomatis kami tahu kelemahan mereka, mereka juga tahu kelemahan kami. Sekarang kan sudah ada video. Ya sekarang kami semua nggak boleh santai-santai. Karena skill semua sudah sama, fisik sudah sama. Jadi saya mau tekankan sama Apri untuk jangan kendor, saya juga tetap harus ada keyakinan dan nggak boleh kendor juga,” jelas Greysia

https://olahraga.kompas.com/read/2017/11/26/20475061/apriyani-sadar-dirinya-menjadi-incaran

Terkini Lainnya

Saat Legenda Timnas Indonesia 'Angkat Topi' untuk Ernando Ari...

Saat Legenda Timnas Indonesia "Angkat Topi" untuk Ernando Ari...

Timnas Indonesia
Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati 'Sang Dewi'

Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati "Sang Dewi"

Liga Lain
Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Timnas Indonesia
Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Liga Indonesia
Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Liga Indonesia
Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Xabi Alonso Ucap 'Roma, Roma, Roma', De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Xabi Alonso Ucap "Roma, Roma, Roma", De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Liga Lain
Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia
Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung 'Disidang' Ultras di Olimpico

Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung "Disidang" Ultras di Olimpico

Liga Lain
Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Liga Indonesia
5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

Timnas Indonesia
Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Timnas Indonesia
STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

Timnas Indonesia
Alasan Emi Martinez Tidak Diusir Setelah Kena Kartu Kuning 2 Kali

Alasan Emi Martinez Tidak Diusir Setelah Kena Kartu Kuning 2 Kali

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke