Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Trikus Merasa Perlu Sering Menculik Anaknya

JAKARTA, Kompas.com - Mantan pebulu tangkis nasional, Tri Kusharjanto atau Trikus, selalu mencari kesempatan untuk melatih putera sulungnya saat libur dari Pelatnas Cipayung.

Putera sulungnya, Rehan Naufal Kusharjanto yang berusia 17 tahun kini memang menjadi anggota ganda campuran junior Pelatnas Cipayung. Bersama pasangannya, Siti Fadila Silva Ramadhanti, Rehan baru saja menjuarai  ajang Asian Badminton Junior Championships 2017 di Jakarta, Juli lalu.

Karena prestasinya tersebut, Rehan dan Fadila mendapatkan hadiah bonus berupa televisi LED Polytron serta uang penghargaan sebesar Rp 60 juta dari Djarum Foundation.

Trikus yang merupakan penghuni Pelatnas Cipayung pada dekade 90-an dan meraih medali perak Olimpiade Sydney 2000 mengaku tak pernah menyangka puteranya akan mengikuti jejaknya hingga sejauh ini. "Saya memang mengenalkan dia dasar-dasar bulu tangkis sejak kecil. Tetapi bahwa ia kemudian sampai  di titik seperti saat ini, tak lain dari kemauan dan usaha kerasnya sendiri," kata Trikus saat pemberian penghargaan, Selasa (15/8/2017).

"Ketika ia menunjukkan minatnya untuk menjadi pemain bulu tangkis, saya tanyakan kepadanya: kamu mau bulu tangkis atau sekolah? Bapak akan dukung apa pun pilihan kamu," kata Trikus lagi. "Nyatanya dia memilih karir bulu tangkis."

Hal yang berbeda dihadapi Trikus  dengan adiknya, Raka Athala Kusharjanto yang baru berusia 13 tahun. "Adiknya ini dulunya juga berlatih seperti Rehan. Tetapi kemudian dia merasa lebih senang dengan pilihannya untuk studi. Saya sih mendukung saja," katanya lagi.

Mendukung pilihan puteranya, Trikus tak mau setengah-setengah. Ia memanfaatkan  hubungan baiknya baik pada tingkat klub (PB Djarum) mau pun Pelatnas. "Saya sering diskusi dengan Nova (Widianto-pelatih ganda campuran di Pelatnas), tentang bagaimana perkembangan  Rehan di Pelatnas. Kalau pun  saya memberi masukan kepada anak saya, itu sifatnya mendukung dari apa yang didapatnya di Pelatnas," ungkap Trikus.

Karena itulah, Trikus selalu memanfaatkan hari-hari akhir pekan saat Rehan libur dan diperbolehkan pulang. "Saya selalu jemput dia dari pelatnas dan kami berlatih bersama di Trikus Badminton Academy milik saya di Bekasi," ungkapnya. "Bagi Rehan, ini semacam  selingan dari situasi yang mungkin monoton di pelatnas."

Bagi Trikus,  sistem pembinaan Pelatnas Cipayung mau pun di klub yang sudah spesialisasi harus dievaluasi lagi.  "Pemain apalagi yang masih tingkatan junior harus diberi kesempatan untuk bermain semua nomor, baik tunggal, ganda mau pun ganda campuran. Ini bisa menghindari jenuh serta  membuka peluang bagi si pemain untuk memilih spesialisasinya."

Dengan berlatih bersama Rehan, Trikus mengaku  jadi bisa mengukur kemajuan yang dialaminya setiap pekan berlatih di Cipayung. "Saya memegang dia sejak kecil, jadi bisa merasakan sendiri penambahan kekuatan pada pukulannya. Dulu saya mudah mengembalikan bola dia, sekarang sudah sulit."

Pada masanya aktif sebagai pemain, Trikus dikenal sebagai pemain dengan kekuatan  dan stamina prima, bahkan kerap melakukan gerak jungkir balik di lapangan bulu tangkis. Meski begitu, ia tak memaksakan Rehan untuk mengikuti caranya bermain atau pun berlatih. "Setiap orang punya gaya sendiri yang mungkin cocok buat karakter dia. Lagi pula dengan gaya bermain seperti saya dulu, latihannya juga harus ekstra keras."

https://olahraga.kompas.com/read/2017/08/15/23384281/trikus-merasa-perlu-sering-menculik-anaknya

Terkini Lainnya

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

Liga Italia
Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Liga Indonesia
Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bundesliga
Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Liga Spanyol
Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Motogp
Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Liga Indonesia
Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Timnas Indonesia
Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Badminton
Kalahkan Arema FC, Bajul Ijo Langsung Penuhi Janji Jalan Kaki 1,5 Km

Kalahkan Arema FC, Bajul Ijo Langsung Penuhi Janji Jalan Kaki 1,5 Km

Liga Indonesia
Ronaldo Marah ke Wasit Setelah Portugal Kalah

Ronaldo Marah ke Wasit Setelah Portugal Kalah

Internasional
Dampak Program Naturalisasi bagi Level Persaingan Timnas Indonesia

Dampak Program Naturalisasi bagi Level Persaingan Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke