Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
 Jimmy S Harianto
Wartawan

Wartawan Kompas 1975-2012, tinggal di Jakarta | Penikmat Musik dan Benda Seni

Mitos Istora Senayan

Kompas.com - 13/06/2017, 17:17 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorJalu Wisnu Wirajati

KOMPAS.com - Di kalangan masyarakat bulu tangkis dunia di tahun 1970-an, 1980-an, Istora Senayan dikenal sebagai arena pertandingan yang paling angker. Bukan karena ada hantunya, akan tetapi atmosfernya.

Orang boleh juara di All England di Wembley Arena, London. Atau Japan Open di Yoyogi Stadium di Tokyo. Tetapi kalau belum pernah juara di Istora Senayan, ia belum dipandang publik bulu tangkis sebagai juara sejati.

“Perlu tiga minggu tinggal di sini, untuk bisa menyesuaikan dengan cuaca panas Istora,” ungkap jago bulu tangkis Denmark, Morten Frost Hansen ketika saya wawancara saat ikut serta Kejuaraan Indonesia Terbuka pada pertengahan Agustus 1982.

Dan memang, sejak 1982 itu praktis hanya pemain-pemain Asia saja yang mampu tampil sebagai juara di Istora Senayan, kecuali Jan Ø Jorgensen dari Denmark pada 2014.

Morten, yang empat kali juara All England pada 1982, 1984, 1986 dan 1987, termasuk pemain Eropa yang bisa menyesuaikan dengan atmosfer khas Istora Senayan -- publiknya riuh rendah bak penonton sepak bola, serta arenanya pengap, panas ditambah udara lembab Jakarta yang membuat pemain cepat mandi keringat. Tetapi juara Indonesia Open? Morten belum pernah.

Ketika Indonesia memutuskan untuk memasang pendingin ruangan (AC) di Istora Senayan, menjelang digelarnya perebuatan Piala Thomas dan Uber pada 10-21 Mei 1994, publik bulu tangkis Indonesia banyak yang menyarankan – sebaiknya jangan dipasang. Sebab, hawa dingin hanya akan menguntungkan pemain-pemain dari negara dingin.

Dan memang, semenjak Istora pakai pendingin ruangan 1994 pemain-pemain Eropa yang biasanya kepanasan, dan bertelanjang dada seusai bertanding di pinggir lapangan Istora, -- kini jadi nggak “terpanggang” kepanasan lagi seperti dulu.

Apalagi gelaran BCA Indonesia Open Super Series pada 12-18 Juni 2017 kali ini digelar di tempat yang lebih adem, di Jakarta Convention Centre Senayan. Wah, tambah sejuk lagi.

Jika All England, yang biasa digelar di kesejukan musim semi di Inggris bulan Maret, dikenal sebagai “kejuaraan dunia tak resmi” (bagi pemain bulu tangkis top dunia dianggap lebih bergengsi dari menyandang gelar Juara Dunia), maka Indonesia Open di Istora Senayan bagi orang jago-jago bulu tangkis Eropa dianggap sebagai “arena jago bulu tangkis sejati”. Ayo kita tonton.

Kalau soal atmosfer penontonnya? Publik All England di Wembley Arena sungguh sopan sekali. Bertepuk seperti layaknya penonton konser musik klasik, tepukan sopan, tanpa pekikan.

Seperti juga publik tenis mereka di Wimbledon. Yang bahkan pemainnya pun wajib harus menghormat dengan cara membungkuk sebelum bermain. Khas Inggris, demi menghormat tamu VIP atau bangsawan setempat jika bermain di Centre Court.

Apakah gelaran BCA Indonesia Open Super Series 2017 yang tak lagi di Istora Senayan akan seangker tahun-tahun sebelumnya?

Wallahualam. Istora terpaksa kali ini ditinggalkan, lantaran gelanggang bulu tangkis di gedung basket yang legendaris tersebut tengah direnovasi untuk persiapan sebagai venue pesta olahraga Asian Games 2019 Jakarta.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ungkapan Hati Bojan Hodak Bawa Persib ke Final, Putus Kutukan Bali United

Ungkapan Hati Bojan Hodak Bawa Persib ke Final, Putus Kutukan Bali United

Liga Indonesia
BERITA FOTO: Persib ke Final, Atmosfer Luar Biasa Si Jalak Harupat

BERITA FOTO: Persib ke Final, Atmosfer Luar Biasa Si Jalak Harupat

Liga Indonesia
Jadwal Final Thailand Open 2024: Ana/Tiwi Harapan Juara Indonesia

Jadwal Final Thailand Open 2024: Ana/Tiwi Harapan Juara Indonesia

Badminton
Thailand Open 2024, Rasa Syukur Febriana/Amalia Tembus Final Super 500 Pertama

Thailand Open 2024, Rasa Syukur Febriana/Amalia Tembus Final Super 500 Pertama

Badminton
Jadwal Liga Inggris dan Link Live Streaming Man City Vs West Ham, Arsenal Vs Everton

Jadwal Liga Inggris dan Link Live Streaming Man City Vs West Ham, Arsenal Vs Everton

Liga Inggris
Atalanta Lolos ke Liga Champions, De Ketelaere Minta Maaf ke AC Milan

Atalanta Lolos ke Liga Champions, De Ketelaere Minta Maaf ke AC Milan

Liga Italia
Hasil Torino Vs Milan: Bola Udara, Sengatan 17 Detik, Rossoneri Kalah

Hasil Torino Vs Milan: Bola Udara, Sengatan 17 Detik, Rossoneri Kalah

Liga Italia
Veddriq Leonardo Juara di Shanghai, Buka Kans Lolos Olimpiade Paris 2024

Veddriq Leonardo Juara di Shanghai, Buka Kans Lolos Olimpiade Paris 2024

Sports
Hasil Bundesliga, Bayer Leverkusen Torehkan Rekor Invincible

Hasil Bundesliga, Bayer Leverkusen Torehkan Rekor Invincible

Bundesliga
Shin Tae-yong Akan Melakoni 3 Laga Dalam Rentang Waktu 10 Hari

Shin Tae-yong Akan Melakoni 3 Laga Dalam Rentang Waktu 10 Hari

Timnas Indonesia
FC Utrecht Lepas Ivar Jenner ke Timnas Indonesia

FC Utrecht Lepas Ivar Jenner ke Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
PSSI Umumkan Manajer Timnas U20 dan Timnas Putri Indonesia

PSSI Umumkan Manajer Timnas U20 dan Timnas Putri Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Bali United 3-0, Maung ke Final Championship Series Liga 1

Hasil Persib Vs Bali United 3-0, Maung ke Final Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
LIVE Persib Vs Bali United, Maung Bandung Unggul 3-0

LIVE Persib Vs Bali United, Maung Bandung Unggul 3-0

Liga Indonesia
Babak Pertama Persib Vs Bali United, Ciro-Febri Bawa Maung Unggul 2-0

Babak Pertama Persib Vs Bali United, Ciro-Febri Bawa Maung Unggul 2-0

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com