Kesempatan Terakhir Julio Cesar Chavez Jr

LAS VEGAS, Kompas.com -  Petinju Meksiko, Julio Cesar Chavez Jr menganggap pertarungannya dengan Saul "Canelo" Alvarez pada akhir pekan ini merupakan penentuan pada kelanjutan karirnya.

Chavez (50-2-1, 32 KO) merupakan mantan juara dunia kelas menengah versi WBC. Selama ini ia dibayang-bayangi kebesaran nama ayahnya, Julio Cesar Chavez yang merupakan  juara dunia legendaris asal Meksiko pada dekade 1980-an.

Kesempatannya menghadapi Alvarez (48-1-1, 34 KO) di T-Mobile Arena, Las Vegas, Sabtu ini merupakan kesempatan baginya untuk membuktikan dirinya merupakan petinju harapan Meksiko terbesar untuk  kembali memiliki juara dunia sekelas Chavez Sr.

"Saya kira ini akan menjadi pertarungan yang berat dan penting," kata Chavez Jr. "Pertarungan antara sesama petinju Meksiko  selalu menarik dan saya rasa pertarungan ini sangat penting buat karir kami berdua."

Ini merupakan pertarungan kedua buat Chavez Jr dalam dua tahun terkahir. Setelah absen selama beberapa bulan, Desember lalu ia menang angka mutlak atas petinju Jerman, Dominic Britsch.

Chavez Jr menganggap pertarungannya dengan Alvarez merupakan kesempatan terbesar pada karirnya. "Ini saat terbaik buat karir saya. Saya kira ini merupakan kesempatan terakhir buat saya dan saya akan mengambilnya. Saya tahu ini berat, namun saya sudah siap."

Kemampuan Chavez Jr selama ini memang diragukan akan menyamai reputasi ayahnya. Apalagi ia dikenal sebagai petinju yang tidak disiplin. Ia mempunyai masalah dengan berat badan, pola makan mau pun penggunaan obat-obatan.

Semua hal ini menurut Chavez telah diperbaikinya. "Saya mendengarkan tim saya, mendengarkan Nacho (Beristain)," kata Chavez Jr. Nacho Beristain merupakan pelatih tinju ternama Meksiko yang dikontrak Chavez Jr untuk menghadapi Alvarez. "Saya berlatih keras, tak pernah absen di pusat kebugaran. Sulit sekali menjadi displin, tetapi smeua orang akan melihat hasilnya pada pertarungan Sabtu ini."