Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dimulai dari Keluarga hingga Medali Emas Kejuaraan Karate di Swiss

Kompas.com - 08/03/2017, 06:32 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com - Dengan menggunakan biaya sendiri, 16 atlet karate dari Ranting Lebah Bukit Wira (LBW) Samarinda mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Institut Karate-Do Indonesia (Inkai) di Jakarta dan Lampung pada Maret 2017. 

Menurut pelatih utama Inkai LBW, Elsi Yuliantari, karateka bentukannya adalah atlet swadaya yang ke mana-mana kebanyakan menggunakan biaya sendiri. Padahal, atlet mereka adalah wakil Kaltim punya prestasi. 

“Ada dua atlet kami yang tembus ke mancanegara, tampil di Swiss dan Luksemburg. Kami sangat bangga dengan prestasi ini. Karena meski masih swadaya, semua atlet kami tetap mewakili Kaltim dan selalu pulang membawa medali emas,” ujar dia, Senin (7/3/2017)

Tidak pulang dengan tangan kosong, kedua atlet yang bertolak ke Swiss dan Luksemburg tersebut berhasil menggondol medali emas. Hanya, para atlet tersebut tidak tercatat sebagai atlet KONI.

“Waktu itu, dua atlet yang pergi ke luar negeri itu mewakili sekolah masing-masing. Mereka berhasil membawa pulang medali emas. Kami sangat bangga, namun (tampaknya) pemerintah belum melihat prestasi para atlet kami tersebut,” tuturnya. 

Dijelaskan Elsi, jelang Kejurnas kali ini, pihaknya menerapkan pola yang sama dengan persiapan sebelumnya-sebelumnya. 

Dalam persiapan setiap kali mengikuti turnamen, pihaknya rela mendatangkan pelatih khusus dari Jakarta. Dengan pelatih khusus, para atlet akan lebih berkonsentrasi dan tidak main-main dalam berlatih.

Elsi juga tidak memforsir tenaga para atlet dalam berlatih para karateka masih terbilang anak-anak, bahkan ada yang berusia 8 tahun.

“Atlet kami ada yang usianya baru 8 tahun, tetapi sudah bawa medali emas dari (Kejurda) Balikpapan lalu," ucap Elsi. 

"Kami berharap pada Kejurnas nanti akan memberi sumbangan emas lagi untuk Kaltim. Kami adalah ranting karate yang mandiri dan berdiri sendiri. Saya bangga bisa membentuk atlet-atlet muda ini,” tuturnya melanjutkan.

Dimulai dari keluarga 

Elsi sebenarnya secara tidak sengaja membentuk ranting olahraga karate swadaya tersebut. Pada awalnya, dia kerap berlatih bersama putranya di halaman rumah, lalu menarik perhatian para tetangga.

“Kami itu mulanya latihan di keluarga saja, tetapi lama-lama menarik perhatian tetangga dan akhirnya diusulkan membentuk ranting. Alhamdulillah, sekarang siswanya banyak, dan semuanya berkesempatan menjadi atlet,” kata Elsi mengisahkan.

Untuk iuran per bulan, Elsi hanya membebankan SPP sebesar Rp 25.000. Latihannya seminggu tiga kali dengan pelatih profesional dari Jakarta.

Elsi pun berharap Pemerintah Kaltim mau memberikan perhatiannya untuk para atlet swadaya tersebut. Dengan begitu, akan menambah semangat para atlet untuk gelaran pertandingan selanjutnya.

“Kami memohon perhatiannya untuk Pemerintah Kaltim, khususnya KONI Kaltim. Kami adalah atlet swadaya. Namun, kami sudah memberi emas untuk Kaltim. Kami tidak meminta apa pun, cukup semangat dan dukungan untuk para atlet yang akan mengikuti turnamen,” harap Elsi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Timnas Indonesia
Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Liga Inggris
Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Liga Lain
Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan 'Burnout' Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan "Burnout" Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Timnas Indonesia
Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Timnas Indonesia
Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Badminton
Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Timnas Indonesia
Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Sengatan Justin Hubner Bahayakan Gawang Irak

Live Indonesia Vs Irak: Sengatan Justin Hubner Bahayakan Gawang Irak

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com