MELBOURNE, Kompas.com - Petenis dunia Serena Williams mengaku kaget dengan kekerasan di pusat keramaian kota Melbourne yang mengakibatkan empat korban tewas.
Hal ini diungkap Serena saat acara hening sesaat di sela berlangsungnya turnamen grand slam Australia Terbuka, SZabtu (21/1/2017) untuk mengenang korban peristiwa yang terjadi hanya satu kilometer dari stadion tempat penyelenggaraan turnamen grand slam pertama setiap tahun ini.
Empat orang tewaqs dan puluhan lainnya mengalami luka-luka saat sebuah mobil menghantam kerumunan orang di jalan yang padat pengunjung di Melbourne pada Jumat (20/1/2017).
"Kejadian ini sangat mengagetkan dan menyedihkan," kata Serena yang saat ini menempati peringkat dua dunia.
"Banyak kejadian menyedihkan terjadi di dunia ini, bahkan bisa terjadi di dekat rumah kita atau pun dekat dengan tempat kami bertanding. Berarti dekat dengan tempat menginap para pemain (Australia Terbuka)," kata Serena.
"Saat ini kami hanya bisa berdoa buat mereka yang menjadi korban dalam peristiwa ini," lanjutnya.
Acara hening sejenak ini diikuti juga oleh petenis Spanyol, Rafael Nadal dan legenda Australia, Rod Laver.
Polisi telah menahan seorang pria berusia 26 tahun yang memang memiliki sejarah kekekerasan dan kesehatan berupa kekerasan dalam keluarga, kesehatan mental dan masalah obat terlarang. Namun polisi mengesampingkan alasan teror dalam peristiwa ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.