SUKABUMI. Kompas.com - Panitia pelaksana tinju pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 mengancam akan mempidanakan siapa pun orang yang memprovokasi sehingga mengganggu keamanan pertandingan.
"Sesuai instruksi dari Ketua Umum Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Jhony Asadoma, bagi siapapun yang menganggu jalannya pertandingan atau memprovokasi untuk membuat kericuhan maka harus dipidanakan," kata seorang panitia pelaksana cabang olah raga tinju PON XIX/2016 Budi Hermansyah di Sukabumi, Kamis.
Menurutnya, baik penonton, official, pelatih maupun atlet jika mengganggu keamanan akan tetap dipidanakan. Langkah ini dilakukan agar pelaksanaan PON XIX/2016 di Kabupaten Sukabumi berjalan lancar dan aman serta bisa menjadi contoh bagi daerah lain. Walaupun menampilkan olahraga keras, tetapi keamanan tetap terjaga.
Antisipasi terjadinya kericuhan atau gangguan keamanan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan petugas keamanan yang terus berjaga hingga pertandingan selasai sampai atlet pulang ke daerahnya masing-masing.
Selain itu, antisipasi terjadinya kericuhan atau gangguan lainnya di luar arena pertandingan, setiap hotel yang dijadikan tempat istirahat serta jalur menuju tempat penginapan atlet dan officialnya dijaga oleh pihak keamanan.
"Tensi pertandingan yang sudah memanas tidak menutup kemungkinan terbawa ke luar arena pertandingan, sehingga pengamanan terus diperketat," tambahnya.
Budi mengatakan hingga saat ini belum terjadi gangguan keamanan yang berarti, walaupun pada Rabu, (21/9) terjadi protes keras yang sempat mengganggu jalannya pertandingan pada partai berikutnya dan sikap adanya pelemparan kursi oleh salah satu kontingan, tetapi masih bisa dikendalikan dan tahap yang wajar.
Sementara itu, enam petinju Jabar memastikan ke semifinal PON XIX 2016, di GOR Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada 24-25 September nanti. Dua petinju diwakili oleh kategori putri, yakni Jein Maleong yang bertanding pada kelas welter ringan (64 kg) dan Erni Amalia Lestar pada kelas terbang (51 kg). Sementara empat petinju lainnya dari putra, yakni Gresty Alfons pada kelas ringan (60 kg), Panser Pattinama pada kelas welter ringan (64), Kusdiyono pada kelas welter (69 kg), dan Marvin Batuwael pada kelas menengah (75 kg).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.