JAKARTA, Kompas.com - Simpang siur tentang bentuk dan besaran bonus yang akan diterima atlet DKI yang berlaga di pekan Olah raga Nasional 2016 di Jawa Barat akan diperjelas sebelum rombongan bertolak ke Bandung.
Selama ini Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama menekankan akan memberikan bonus kepada peraih medali emas PON dengan mekanisme penyaluran diberikan kepada klub yang bersangkutan. Menurut Ahok, mekanisme ini untuk membantu menumbuh kembangkan klub-klub olah raga di Jakarta agar mau dan mampu bersaing.
Namun wacana ini menimbulkan banyak kritik dari pihak yang menganggap dalam beberapa kasus keberhasilan atket meraih medali PON bergantung kepada kerja keras si atlet sendiri. Begitu pun ada anggapan bahwa pengeluaran terbesar dalam pembentukan atlet justru dilakukan si atlet atau orang tua atlet itu sendiri, misalnya dalam pembelian vitamin atau peralatan.
Ketua Umum KONI DKI, Raja Sapta Ervian membantah adanya anggapan bahwa pihak DKI tidak menghadargai atlket yang berhasil mendapatkan medali perak atau pun perunggu. "Pasti penerima medali perak dan perunggu pun akan kami hargai. Tetapi formulanya ini yang belum selesai kami rumuskan," kata Ervian atau Eyi.
Terrkait bonus yang disiapkan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk PON 2016 Jabar, Eyi mengungkapkan, pihaknya mendapatkan dana sebesar Rp 270 Miliar. "Tetapi ya itu. Rumusannya belum final. Kalau pun diberikan melalui klub peraih medali, tentunya kita juga akan mengikat klub yang bersangkutan dengan perjanjian," katanya. "Ini biar hak atlet nanti tidak dipotong-potong."
Pada ajang yang akan berlangsung 17-29 September itu, para atlet ibu kota ditargetkan bisa membawa pulang sebanyak-banyaknya medali emas atau bahkan lebih dalam PON 2016 Jabar dari 756 keping medali emas yang diperebutkan. Eyi berharap setidaknya atlet-atlet DKI mempertahankan medali emas dari cabang-cabang yang mereka kuasai di Riau.
Rombongan besar DKI akan berangkat pada Kamis (15/9/2016) dengan dilepas Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota. Namun bebe4rapa cabang sudah lebih dulu berangkat ke Bandung karena perlombaan sudah dimulai sebelum pembukaan PON secara resmi pada Sabtu (17/9/2016).
Seperti atlet-atlet renang prestasi yang sudah akan memulai lomba di kolam renang Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada Selasa (13/9/2016). Mereka berangkat dari kantor KONI DKI, Kamis (8/9/2016) ini. Sebagian atlet bahkan sudah melakukan proses penyesuaian di Bandung selema beberapa waktu.
Menurut pelatih Felix C. Sutanto, para atket DKI akan melakukan proses penyesuaian dengan iklim Bandung meski belum boleh menggunakan kolam renang UPI. "Semua sudah siap, tinggal menunggu hari lomba saja."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.