PONOROGO, KOMPAS.com — Jika orang lanjut usia (lansia) menunjukkan semangat berolahraga, maka anak-anak muda seharusnya tidak kalah semangat dalam berolahraga.
Demikian pesan yang disampaikan Menpora Imam Nahrawi saat mengikuti senam bersama 3.200 warga lansia dalam Festival Bugar Lansia Indonesia 2016 di Stadion Gelora 10 Nopember, Surabaya, Kamis (8/9/2016) pagi.
Acara senam bersama dalam Festival Bugar Lansia 2016 ini merupakan rangkaian peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2016 yang puncaknya akan dilaksanakan di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jumat (9/9/2016) malam. Menpora bersama Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta, dan sejumlah pejabat Kemenpora lain turut bergabung dan senam dengan ribuan warga lansia dan pra-lansia yang penuh semangat.
Festival Bugar Lansia 2016 yang mengusung tema "Ayo Olahraga Menuju Indonesia Bugar Lansia" dilaksanakan dengan tujuan mempersiapkan warga lansia yang bugar dengan mengatur kontinuitas serta partisipasi olahraga sejak usia pra-lansia kepada masyarakat. Rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan pada festival ini antara lain Senam Bersama (massal), Jalan Seribu Langkah, Perlombaan Senam SBLI, Game Interaktif, dan Sosialisasi beserta demo Senam Cakra Wiweka, serta olahraga dari PAMI (Persatuan Athletic Master Indonesia) diakhiri dengan tes kesehatan gratis.
“Mereka para warga lansia sudah mencontohkan bagaimana cara hidup sehat. Lomba ini penting dilaksanakan untuk memastikan bahwa warga lansia saja terus berolahraga, kenapa kita yang muda-muda ini meninggalkan fondasi untuk hidup sehat lewat berolahraga,” ujar Menpora usai mengikuti senam bersama.
Menpora menegaskan, generasi muda Indonesia harus berkarakter dan mental yang kuat, punya kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat lahir dan batin.
“Kini kita terinspirasi oleh para bapak dan ibu yang usianya lebih tua dari kita, tetapi semangat dan dedikasinya tidak pernah berhenti untuk memberi motivasi kepada generasi muda kita,” tambah Cak Imam.
Acara senam lansia ini juga dicatat sebagai rekor oleh Museum Rekor Indonesia-Dunia (Muri) sebagai Lomba Senam oleh Lansia Terbanyak dengan melibatkan 3.200 warga lansia. Pada saat menerima rekor Muri, Menpora menuju panggung dengan diusung Reok Ponorogo.
Senior Manager Museum Rekor Indonesia, Yusuf Ngadri, mengatakan, Muri menghormati bapak dan ibu yang sudah bisa menjadi teladan untuk menjaga kesehatan.
"Oleh karena itu, Muri memberi penghargaan ini dan mengucapkan terima kasih kepada FORMI, Dinas Olahraga Jawa Timur dan Surabaya, serta tentu saja Kemenpora yang sudah menyelenggarakan acara ini," kata Yusuf.
Selain berbagai lomba dalam Festival Bugar Lansia Indonesia 2016, pada kesempatan ini, Menpora juga mengadakan Penganugerahan kepada 10 Tokoh Bugar Lansia Indonesia. Penghargaan diberikan kepada tokoh olahraga yang sudah berusia di atas 70 tahun, tetapi masih bugar dan aktif dalam berkegiatan di masyarakat atau menjadi pengurus organisasi keolahragaan.
Kesepuluh tokoh Lansia Bugar tersebut adalah pembina klub Jantung Sehat Moerwati Hartono (82); mantan Rektor ITS sekaligus Pengurus Persatuan Atletik Masters Indonesia, Prof Mahmud Zaki (81); dan Yahya Buchori (79) yang merupakan mantan atlet panahan nasional sekaligus ayah dari olimpian dari Lilis Handayani.
Anugerah juga diberikan kepada Pengurus Persatuan Atletik Masters Indonesia dan Pengurus Persatuan Olahraga Pacho, dr Bambang Wiyasa Wiradinata (79), Ketua Umum FORMI Kota Surabaya Bambang Purwantonagoro; sprinter Asiyah Warsih; mantan petenis nasional, Tri Yolanda; mantan pemain basket, Mieke Muktiami; mantan Ketua Dharma Wanita dan PKK Jatim, Sri Hastuti Soedjito; serta atlet Persatuan Atletik Masters Indonesia, Purwaningsih (72).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.