UNGARAN, KOMPAS.com - Sejumlah atlet asal Kabupaten Semarang menjadi bagian dari kontingen Jawa Tengah di PON 2016 melalui delapan cabang olahraga yang akan dipertandingkan. Para atlet asal Bumi Serasi ini diyakini bisa menyumbang empat emas.
Nomor-nomor andalan dari atlet asal Kab. Semarang ini antara lain balap motor, karate, wushu, dan taekwondo.
"Cabang-cabang itu dihuni para atlet dari yang berprestasi pada Pra-PON maupun kejurnas. Bahkan, seperti balap motor, kami punya atlet sudah berprestasi di kelas Asia," kata Ketua KONI Kabupaten Semarang, Hengky Prasetyo Soemitro, saat memimpin para atlet pamitan kepada Bupati Semarang. di Pendopo, Rabu (7/9/2016).
Selain empat cabang olahraga tersebut, kata Hengky, Kabupaten Semarang juga mampu meloloskan atlet voli pantai bagi kontingen Jawa Tengah pada PON kali ini, sekalipun wilayah ini tidak punya pantai. Pihaknya berharap para atlet dalam kondisi prima selama tampil pada PON mendatang.
"Dengan demikian, harapan masyarakat Kabupaten Semarang dan Jawa Tengah bisa terpenuhi," tutur Hengky.
Pada PON kali ini, Kabupaten Semarang memberangkatkan 28 orang atlet dan delapan pelatih. Mereka akan bertanding di cabang voli pantai, wushu, karate, taekwondo, balap motor, serta dua cabang ekshibisi three on three basket dan barongsai.
Bupati Semarang, Mundjirin, dalam sambutannya meminta para atlet bisa menunjukkan sportivitas selama membela Jawa Tengah pada puncak laga pesta olahraga nasional tersebut.
"Jangan nama kita menjadi tidak diperhitungkan hanya karena sikap dan tindakan yang kurang sportif," kata Mundjirin.
Bupati juga meminta kepada pengurus KONI Kabupaten Semarang agar tetap solid dalam membina atlet-atlet yang ada. Pihaknya merasa prihatin lantaran banyak atlet berprestasi asal Kabupaten Semarang yang diklaim oleh daerah lain lantaran merasa tidak diperhatikan.
Ia lalu mencontohkan dulu pernah ada pelari bernama Ruwiyati yang justru popular berasal dari Kota Salatiga. Padahal, dia merupakan atlet asal Kabupaten Semarang.
"KONI harus solid sehingga para atlet kita terus berprestasi," tutur Mundjirin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.