JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia, tepatnya Jakarta, berpeluang menjadi tuan rumah turnamen antarkurir sepeda se-dunia bertajuk Cycle Messenger World Championship (CMWC) 2018.
"Sistem pemilihannya dilakukan secara voting. Kami mengajukan Jakarta sebagai tuan rumah," ujar Hendi Rachmat, pendiri Westbike Messenger Service, saat ditemui di Gelora Bung Karno, Jakarta dalam sesi latihan timnya jelang CMWC 2016, Kamis (28/7/2016).
Dalam forum terbuka yang dilaksanakan sebelum CMWC edisi tahun ini, WMS mengajukan Jakarta sebagai tuan rumah untuk kompetisi pada 2018.
Jakarta menjadi satu dari empat kandidat terdepan untuk tuan rumah CMWC dua tahun mendatang. Tiga calon lainnya adalah Bogota (Kolombia), Bern (Swiss), dan Riga (Latvia).
Diakui Hendi, banyak negara peserta CMWC yang mendukung Jakarta untuk menjadi tuan rumah. Hasil pemungutan suara baru akan diketahui pada 7 Agustus mendatang.
"Setelah melihat keadaan di sini, mereka yakin kami sanggup menggelar turnamen. Mereka pun menyatakan siap mendukung apabila kota ini jadi tuan rumah," kata Hendi.
"Dua kandidat terkuat adalah Bern dan Jakarta. Bern masih terdepan karena kebanyakan rider berasal dari Eropa," ujar pria berkacamata itu.
WMS merupakan jasa kurir sepeda terbesar di Jakarta. Mereka untuk kali pertama mengikuti CMWC pada 2015. Mereka akan turut serta dalam ajang yang sama di Paris, Perancis, 3-7 Agustus 2016.
Tim Indonesia yang diwakili oleh WMS berisikan 3 rider. Mereka adalah Hamzah Mutaqien, Reza Adhiatma, dan Vicky Fahreza.
WMS tak memasang target juara pada kompetisi tahun ini. Mereka cukup membidik posisi 10 besar.
Pada edisi 2015 di Melbourne, Australia, WMS menempati peringkat ke-78 dari 350 peserta.
"Karena sudah tahu sistem permainannya, kami optimistis bisa mendapat hasil lebih baik," kata Hendi.
"Stamina dan inteligensia kami tak kalah dari negara lain. Kami cukup optimistis dan siap bersaing dengan mereka," kata Hendi lagi.
Sistem permainan CMWC sama dengan tugas kurir sepeda sehari-hari. Dalam waktu setengah jam, setiap tim diharuskan mengirim 60 paket ke sejumlah titik yang telah ditentukan.
Setiap barang yang sampai ke tujuan akan menghasilkan virtual money. Peserta dengan uang virtual terbanyak akan keluar sebagai pemenang. (Ade Jayadireja)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.