Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jonatan, Anthony, dan Ihsan Akan Diberi Target Juara

Kompas.com - 05/06/2016, 12:16 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia belum berhasil mengirim wakil ke partai puncak BCA Indonesia Open Super Series Premier 2106 (BIOSSP). Sebagai tuan rumah yang turun dengan kekuatan penuh, Indonesia dinilai bisa meraih hasil yang lebih baik.

Tiga pasangan andalan harus terhenti di babak 16 besar. Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari ditaklukkan Vivian Kah Mun Hoo/Woon Khe Wei (Malaysia) dalam dua game langsung, 17-21, 19-21. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juga secara mengejutkan takluk dari pasangan baru, Kim Astrup/Line Kjaersfeldt (Denmark), 19-21, 17-21. Hendra/Ahsan tak dapat mengulangi kemenangan di final Piala Thomas atas Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding (Denmark) saat dihentikan dengan skor 21-19, 13-21, 18-21.

“Tadinya harapan memang ada di ganda putra dan ganda campuran, tetapi mereka kalah di babak awal, saya pribadi tentunya kecewa. Sebelum turun di pertandingan ini, mereka sudah sangat siap. Mengenai waktu mepet dengan Piala Thomas dan Uber, ini tidak bisa dijadikan alasan karena lawan juga sama-sama ikut Piala Thomas dan Uber,” ujar Ricky Soebagdja, Manajer Tim Indonesia di BIOSSP 2016.

“Bicara soal kesiapan, pemain kami siap kok, apalagi tim ganda campuran yang punya banyak persiapan selama Piala Thomas dan Uber 2016. Ini tidak bisa dijadikan alasan, khususnya mereka yang mau ke olimpiade. Kami akan melakukan evaluasi, diskusi bersama, mengenai apa saja yang perlu diperbaiki,” jelas Rexy Mainaky, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI.

Rexy juga memberi kritik membangun kepada para pemain, setiap pemain hendaknya memiliki keinginan besar untuk menjadi juara.

“Saya sempat kecewa dengan pernyataan Tontowi (Ahmad), setelah kekalahannya dia bilang ada tekanan karena harus juara. Kami tidak mengharuskan dia juara, tetapi ini mestinya datang dari dirinya sendiri. Sebagai pemain yang sudah juara dunia dan juara All England tiga kali, saya rasa wajar kalau Tontowi ditargetkan juara di sini (BIOSSP). Ini baru Indonesia Open, bagaimana di olimpiade nanti? Tekanan pasti akan lebih besar,” kata Rexy.

Di satu sisi, hal yang perlu disoroti dari hasil turnamen ini adalah kiprah pemain-pemain muda tunggal putra Indonesia yang mulai diakui dunia. Tiga pemain tunggal putra, Ihsan Maulana Mustofa, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting makin mantap menghadapi pemain Top 10 dunia. Dengan mengejutkan, Jonatan mampu mengatasi ancaman Lin Dan, pemain andalan Tiongkok. Anthony pun tampil luar biasa saat menghadapi Jan O Jorgensen (Denmark). Ihsan yang kini berusia 20 tahun, menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil merebut tiket semifinal BIOSSP. Di usia muda, Ihsan sudah menjadi tumpuan saat menghadapi pemain rangking dua dunia, Lee Chong Wei.

Di sektor ganda putri, kekalahan pasangan senior Greysia/Nitya ternyata menjadi cambuk buat pasangan pelapis, Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani yang sukses menghentikan unggulan dari Korea, Jung Kyung Eun/Shin Seung Chan. Begitu pun Tiara Rosalia Nuraidah/Rizki Amelia Pradipta yang dalam perjalanan ke perempat final menyingkirkan wakil Jepang, Shizuka Matsuo/Mami Naito serta peraih medali emas Olimpiade London 2012, Tian Qing/Zhao Yunlei (Tiongkok).

“Perjuangan Ihsan patut diapresasi, meskipun dikalahkan Lee Chong Wei, namun Ihsan sudah berjuang maksimal, dia sempat mengejar di game kedua. Harus kita akui Lee Chong Wei lebih berpengalaman dan masih lebih unggul, ini bisa jadi pelajaran untuk Ihsan kedepannya,” ujar Gita Wirjawan, Ketua Umum PP PBSI yang menonton langsung perjuangan Ihsan di Istora, Sabtu (4/6).

“Dua tahun lagi kita punya tiga pemain tunggal putra yang sekarang levelnya tidak jauh dengan pemain Top 10 dunia. Jonatan, Ihsan dan Anthony silih berganti mempersulit pemain-pemain di Top 10, mereka hanya kurang tenang saja, sering terprovokasi lawan, masih labil,” tambah Rexy.

Lepasnya gelar juara dari genggaman selama tiga tahun berturut-turut membuat PBSI bakal menjadikan Indonesia Open tahun depan sebagai salah satu target utama selain turnamen seperti All England. Pemain pelapis dinilai sudah siap untuk diberi target.

“Kedepannya, pemain lapis dua kami nilai sudah siap. Tidak kearah menciptakan kejutan lagi, akan kami challenge mereka, bisa nggak jadi juara?” pungkas Rexy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Liga Inggris: Tottenham Menang, Newcastle Imbang, Burnley Degradasi

Hasil Liga Inggris: Tottenham Menang, Newcastle Imbang, Burnley Degradasi

Liga Inggris
Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

Sports
Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

Liga Indonesia
Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

Timnas Indonesia
Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

Liga Inggris
Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Liga Indonesia
Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Liga Italia
Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Timnas Indonesia
AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

Liga Italia
Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Liga Italia
Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Liga Indonesia
Man United Vs Arsenal: Hanya Ada Juara di Otak Arteta

Man United Vs Arsenal: Hanya Ada Juara di Otak Arteta

Liga Inggris
Chievo Lahir Kembali, Kisah Cinta dari Sang Legenda Sergio Pellissier

Chievo Lahir Kembali, Kisah Cinta dari Sang Legenda Sergio Pellissier

Liga Italia
Faisal Halim Jalani Operasi Ketiga, Kondisi Membaik, Bisa Jalan Sendiri

Faisal Halim Jalani Operasi Ketiga, Kondisi Membaik, Bisa Jalan Sendiri

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com