Praveen/Debby sudah turun di dua turnamen pada musim ini. Mereka menjadi juara pada Syed Modi International di India, lalu langsung tersingkir pada babak pertama Thailand Masters.
"Saat itu kami kelelahan karena harus menjalani perjalanan panjang dari India ke Thailand. Lutut saya juga sempat membengkak. Tetapi, itu bukan alasan. Saya berharap bisa bermain lebih stabil," kata Debby soal kekalahannya di Thailand, Jumat (26/2/2016).
Praveen/Debby merupakan pasangan ganda campuran nomor dua di Indonesia, setelah Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Praveen/Debby saat ini berada di peringkat ke-8 ranking dunia, sementara Tontowi/Liliyana di peringkat ke-2.
"Saya ingin menyamai prestasi Tontowi/Liliyana. Mereka sudah banyak meraih gelar dan lolos Olimpiade. Saya bersama Praveen masih harus berjuang untuk meraih tiket Olimpiade," kata Debby.
"Saya berusaha bermain lebih stabil dan tidak mau terbebani meski ada misi untuk menyamai prestasi Tontowi/Liliyana. Justru hal ini menjadi motivasi saya untuk berjuang lebih keras," ujar pemain 26 tahun tersebut.
Bersama Praveen, Debby harus berjuang untuk bisa lolos ke Olimpiade Rio 2016. Pemain yang berada di delapan besar ranking dunia akan mendapatkan tiket ke Rio. Namun, Debby bertekad untuk mendapatkan posisi lebih baik di ranking dunia.
Tahun lalu di All England, Praveen/Debby berhasil menembus semifinal. Langkah mereka dihentikan pasangan China, Zhang Nan/Zhao Yunlei, yang akhirnya jadi juara.
Tahun ini, setelah All England, Praveen/Debby dijadwalkan turun di Swiss Terbuka (15-20 Maret). Selanjutnya, mereka akan turun pada Malaysia Terbuka (5-10 April), Singapura Terbuka (12-17 April), dan Kejuaraan Asia (26 April-1 Mei).
Pertandingan All England 2016 akan disiarkan Kompas TV dan K Vision pada 10-13 Maret. (Delia Mustikasari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.