Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imam Tohari, Dari Jepang ke Kudus

Kompas.com - 18/01/2016, 13:46 WIB

MAGELANG, Kompas.com - Perjalanan karier Imam Tohari sebagai pelatih terbilang cukup unik. Imam yang merupakan mantan pemain ganda campuran nasional Indonesia ini, justru memulai karirnya sebagai pelatih di negeri Sakura Jepang sejak tahun 2002.

Di perkumpulan Tomioka Jepang, Imam dipercaya melatih sektor tunggal putra dan ganda putra. Saat itu Imam dipercaya untuk melatih 16 pemain dan salah satunya adalah Kento Momota yang kini menjadi andalan tunggal putra Jepang dan menempati rangking dua dunia.

“Saya melatih Kento Momota sejak Kento berada di kelas 2 SMP dan target saya pada saat itu adalah menjadikan Kento sebagai juara Dunia Junior. Target tersebut akhirnya bisa tercapai. Pada tahun 2012 Kento tampil sebagai Juara Dunia Junior,” papar Imam kepada www.badmintonindonesia.org.

“Setelah itu di awal tahun 2013, Rexy Mainaky memberikan tawaran kepada saya untuk melatih sektor tunggal putra di Pelatnas Cipayung Jakarta. Pada saat itu saya merasa target saya di Jepang sudah tercapai dan melatih di Pelatnas adalah suatu kebanggaan dan keinginan saya sejak dulu,” tambah Imam.

Proses untuk pindah dan melatih di Indonesia tidaklah mudah karena perkumpulan Tomioka masih sangat menginginkan Imam menjadi pelatih mereka. Namun keinginan kuat Imam untuk melatih dan menyumbangkan prestasi yang terbaik melalui anak didiknya akhirnya membuat perkumpulan Tomioka mengabulkan keinginan Imam.

Pada bulan April 2013, Imam resmi bergabung menjadi asisten pelatih dari Joko Supriyanto dan melatih sektor tunggal putra di Pelatnas Cipayung.  Imam dipercaya memegang 8 pemain yaitu Ihsan Maulana Mustofa, Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Firman Abdul Kholik, Muhammad Bayu Pangisthu, Fikri Ihsandi Hadmadi, Setyaldi Putra Wibowo, Thomi Azizan Mahbub dan Rivan Fauzin Ivanudin.

“Saya melihat skill para pemain tunggal Indonesia lebih baik dibandingkan para pemain tunggal putra negara lainnya, namun ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, diantaranya kedisiplinan, mental yang tidak mau kalah dan menyerah serta fighting spirit mereka di lapangan. Pola pikir tersebut sangat diperlukan, apalagi dengan sistim rally point seperti sekarang ini. Saya berharap untuk sektor tunggal putra di tahun 2016 ini sudah bisa masuk dalam jajaran elit dunia dan nantinya mereka bisa menyumbangkan medali di Olimpiade 2020,” tutur Imam.

Dengan adanya keputusan PP PBSI untuk melebur sektor tunggal putra dibawah komando Hendry Saputra, maka pada saat yang sama Imam Tohari juga mendapatkan tawaran melatih sektor tunggal putra di PB Djarum yang berdomisili di Kudus.

“Ini merupakan tantangan baru bagi saya untuk melatih sekaligus mempersiapkan para pemain ini untuk bisa masuk pelatnas. Persiapan yang akan saya lakukan adalah meliputi teknik dasar, fisik dan mental bermain yang benar, sehingga nantinya ketika mereka masuk ke pelatnas dan prestasi mereka tidak terhambat oleh faktor non teknis dan juga cedera,” kata Imam.

Imam akan mulai melatih di PB Djarum Kudus pada hari senin depan (18/01). Imam menjelaskan untuk minggu pertama Imam akan lebih banyak melakukan observasi dan pengenalan karakter pada anak-anak didiknya yang baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Timnas Indonesia
Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Liga Inggris
Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Liga Lain
Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan 'Burnout' Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan "Burnout" Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Timnas Indonesia
Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Timnas Indonesia
Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Badminton
Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Timnas Indonesia
Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Sengatan Justin Hubner Bahayakan Gawang Irak

Live Indonesia Vs Irak: Sengatan Justin Hubner Bahayakan Gawang Irak

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com