Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Olimpiade Ada Peraturan Khusus buat Tontowi/Liliyana

Kompas.com - 30/12/2015, 07:24 WIB

JAKARTA, Kompas.com - Pelatih ganda campuran, Richard Mainaky akan melakukan pendekatan berbeda untuk menaikkan lagi performa pasangan utama Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir untuk mengejar target medali emas di Olimpiade Rio de Janeiro, Agustus 2016.

Tontowi/Liliyana masih menjadi pasangan andalan untuk meraih target tertinggi tahun ini yaitu emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Demi mencapai target tersebut, Richard bahkan menetapkan peraturan khusus untuk Tontowi.

“Tontowi/Liliyana tak ada masalah di teknik dan fisik. Namun saya mau Tontowi lebih fokus, jadi saya punya treatment khusus untuk Tontowi. Dia sudah berkomitmen kepada saya untuk stay di pelatnas setiap hari dan hanya pulang ke rumah saat weekend saja,” ungkap Richard.

Lain Tontowi, lain lagi Liliyana. Dikatakan Richard, sebagai pemain yang sudah belasan tahun malang melintang di dunia bulutangkis, sangat wajar jika Liliyana kadang merasa jenuh. Untuk itu, Richard mesti bisa mengatur jadwal anak didiknya tersebut, kapan Liliyana harus digeber latihan, kapan ia mendapatkan waktu luang.

“Kalau Liliyana, mau dikasih latihan seperti apapun pasti ‘dimakan’ sama dia. Tanpa disadari kadang itu bikin dia jenuh. Jadi kita harus tahu kapan saatnya dia harus rileks,” kata Richard.

Tim yang dipimpin oleh Richard Mainaky ini tak hanya mempunyai Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sebagai senjata, tetapi pasangan Praveen Jordan/Debby Susanto pun sudah bisa disejajarkan dengan ganda campuran elit dunia.

Hal ini dipertegas Richard yang menyebutkan bahwa Praveen/Debby bukan sekedar pelapis Tontowi/Liliyana, namun justru bisa bersaing dengan seniornya tersebut.

“Kualitas Praveen/Debby kini jauh lebih baik, mereka kini bisa mengalahkan pasangan-pasangan unggulan. Misalnya walaupun Tontowi/Liliyana sudah kalah, Praveen/Debby tetap percaya diri melaju sendiri,” tutur Richard.

“Debby penampilannya konsisten, di latihan pun stabil, jadi saya tidak khawatir di pertandingan. Sedangkan Praveen masih harus tahu cara mengendalikan mood-nya,” ujarnya.

Sektor ganda campuran menargetkan gelar juara All England 2016 bagi dua pasangan utama, Tontowi/Liliyana dan Praveen/Debby. Sedangkan para pelapis akan diuji di SEA Games, jika sukses, mereka akan mewakili Indonesia di level yang lebih tinggi yaitu Asian Games. Pembentukan strategi dalam bermain serta peningkatan jam terbang juga menjadi perhatian utama buat tim ganda campuran.

Usai olimpiade, pemain pelapis ditargetkan untuk minimal menjajaki laga final di turnamen level grand prix gold. Mengapa usai olimpiade? Karena jelang olimpiade, turnamen level grand prix gold bakal dipenuhi pemain-pemain elit yang berburu poin ke olimpiade dan ini cukup menyulitkan bagi pemain pelapis.

“Kalau sebelum olimpiade diberi target final grand prix gold memang agak berat, kalau tidak bisa ke final, setidaknya mereka bisa membantu yang senior untuk membuat kejutan dengan mengalahkan unggulan,” kata Richard.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Skenario Timnas U23 Indonesia Raih Tiket Olimpiade Paris 2024

3 Skenario Timnas U23 Indonesia Raih Tiket Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia
Saat Pelatih Uzbekistan Tak Gentar Gemuruh Suporter Indonesia...

Saat Pelatih Uzbekistan Tak Gentar Gemuruh Suporter Indonesia...

Timnas Indonesia
Hasil Tottenham Vs Arsenal 2-3, Meriam London Sukses Raih Poin Penuh

Hasil Tottenham Vs Arsenal 2-3, Meriam London Sukses Raih Poin Penuh

Liga Inggris
Klasemen MotoGP 2024: Jorge Martin Teratas, Bagnaia Kedua

Klasemen MotoGP 2024: Jorge Martin Teratas, Bagnaia Kedua

Motogp
Syarat Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan Diperbolehkan

Syarat Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan Diperbolehkan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Timnas Indonesia
Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Motogp
Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Timnas Indonesia
Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Liga Italia
Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik 'Gila' Uzbekistan

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik "Gila" Uzbekistan

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Liga Indonesia
Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com