Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilas Balik Olahraga Nasional 2015 (3): Pembenahan Satlak PRIMA

Kompas.com - 26/12/2015, 10:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Perolehan kontingen Indonesia dalam SEA Games Singapura 2015, Juni lalu, dan target pada Olimpiade, SEA Games, dan Asian Games  mendorong Kemenpora mengambil tindakan strategis sekaligus praktis untuk mengembalikan kejayaan.

Pada SEA Games 2015 lalu, Indonesia terpuruk di peringkat kelima di bawah Thailand, Singapura, Vietnam, dan Malaysia. Atlet-atlet Indonesia mendulang 47 emas, 61 perak, dan 74 perunggu.

Perolehan ini sangat jauh dibanding Thailand (95-83-69), Singapura (84-73-102), Vietnam (73-53-60), dan Malaysia (62-58-66).

Hasil ini mendorong Menpora Imam Nahrawi mengambil langkah-langkah pembenahan. Menpora tidak mau mencari kambing hitam dan lebih memilih mencari jalan untuk menggenjot perbaikan agar hasil buruk pada SEA Games kali pertama pada masa awal ia menjabat tidak terulang pada kemudian hari.

Salah satu langkah Menpora melakukan pembenahan adalah dengan merombak pengurus Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima). Menpora menganggap, penyegaran diperlukan pada badan yang bertanggung jawab terhadap peningkatan prestasi olahraga secara nasional.

Guna memilih nakhoda terbaik di Satlak Prima, Menpora menerapkan pola rekrutmen fit and proper test. Hasilnya, Ahmad Sutjipto terpilih sebagai Ketua, menggantikan Soewarno. Sutjipto dibantu empat pengurus lain yang juga terpilih lewat fit and proper test, yaitu Anton Subowo (Wakil Ketua I Bidang Staf), Sadik Al Ghadri (Wakil Ketua II Bidang Tanding), Taufik Hidayat (Wakil Ketua III Bidang Permainan), Lukman Niode (Wakil Ketua IV Bidang Lomba).

Menpora tidak menampik bahwa perombakan pengurus Satlak Prima yang dilantik merupakan buah kegelisahannya atas prestasi SEA Games 2015. Namun, lebih dari itu, Menpora melihat perlunya para pengelola olahraga yang kredibel dalam menyiapkan atlet nasional menghadapi Asian Games dan Olimpiade, apalagi Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018.

"Saya berharap pengurus Satlak Prima yang baru bisa mengangkat prestasi olahraga nasional, termasuk mengembalikan tradisi emas Olimpiade," ujar Menpora.

Menyadari bahwa tugas Satlak Prima tidak ringan, Menpora berharap seluruh pemangku kepentingan, seperti kementerian dan lembaga negara terkait, Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat mendukung Program Indonesia Emas untuk menghasilkan atlet-atlet berprestasi.

"Saya juga akan terus mendorong pemerintah kabupaten dan kota untuk membina cabang olahraga potensi di daerah masing-masing sebagai cabang unggulan menuju pentas nasional dan internasional," kata Nahrawi.

Satlak Prima yang baru menurut ketua terpilih, Ahmad Sutjipto, akan bekerja lebih sistematis dan fokus. Menurut Menpora, lembaga ini nantinya akan digalang anggota yang berjumlah tak terlalu besar, tetapi lebih menekankan program pada pengembangan atlet berpotensi.

Dengan sistem yang baru, Satlak Prima diharapkan akan mendapatkan atlet-atlet yang dapat berprestasi baik dalam ajang Olimpiade, SEA Games 2017, dan Asian Games 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Irak Kehilangan 1 Pemain, Keuntungan bagi Timnas Indonesia

Irak Kehilangan 1 Pemain, Keuntungan bagi Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Siaran Langsung dan Live Streaming Piala Uber 2024 Pukul 08.30

Siaran Langsung dan Live Streaming Piala Uber 2024 Pukul 08.30

Badminton
Vinicius Jr Menggila Kontra Bayern, Menanti Malam Magis di Bernabeu

Vinicius Jr Menggila Kontra Bayern, Menanti Malam Magis di Bernabeu

Liga Champions
Kata Maarten Paes Usai Jadi WNI: Momen Besar, Ambisi Bawa Indonesia ke Piala Dunia

Kata Maarten Paes Usai Jadi WNI: Momen Besar, Ambisi Bawa Indonesia ke Piala Dunia

Timnas Indonesia
Deretan Fakta Irak, Lawan Timnas Indonesia Berikut di Piala Asia U23

Deretan Fakta Irak, Lawan Timnas Indonesia Berikut di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
5 Hal Menarik dari Laga Liga Champions FC Bayern Vs Real Madrid

5 Hal Menarik dari Laga Liga Champions FC Bayern Vs Real Madrid

Liga Champions
4 Fakta Tambahan Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan

4 Fakta Tambahan Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan

Liga Indonesia
Perbasi Jakarta Segera Gelar Kompetisi Liga Basket Putri

Perbasi Jakarta Segera Gelar Kompetisi Liga Basket Putri

Olahraga
Hasil Bayern Vs Madrid: Drama 4 Gol dan 2 Penalti, Dua Raksasa Imbang

Hasil Bayern Vs Madrid: Drama 4 Gol dan 2 Penalti, Dua Raksasa Imbang

Liga Champions
Kesulitan Pelatih Persib soal Championship Series Liga 1 Ditunda

Kesulitan Pelatih Persib soal Championship Series Liga 1 Ditunda

Liga Indonesia
Link Live Streaming Bayern Vs Madrid, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Bayern Vs Madrid, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
Jadwal Final dan Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024

Jadwal Final dan Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Kalah dari Uzbekistan, VAR Tak Bisa Disalahkan

Indonesia Kalah dari Uzbekistan, VAR Tak Bisa Disalahkan

Timnas Indonesia
Perjuangan PSS Lolos Degradasi Bekuk Persib, Sang Penentu Emosional

Perjuangan PSS Lolos Degradasi Bekuk Persib, Sang Penentu Emosional

Liga Indonesia
Erick Thohir Sebut Calvin Verdonk-Jens Raven dalam Proses Naturalisasi

Erick Thohir Sebut Calvin Verdonk-Jens Raven dalam Proses Naturalisasi

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com