NEW YORK, KOMPAS.com — Legenda tinju Mike Tyson mengaku belajar banyak dari kebangkrutan yang pernah dialami dalam perjalanan hidupnya.
Tampil dalam acara televisi Power Lunch, Tyson menyebut, pada puncak kejayaannya, ia pernah memiliki kekayaan 400 juta dollar AS hingga 500 juta dollar AS. Dengan kekayaan tersebut, ia mampu membeli apa saja yang menjadi obsesinya, dari perhiasan sampai mobil dan rumah mewah.
Namun, gaya hidup yang boros serta masalah hukum akhirnya membuat Tyson kehilangan seluruh kekayaannya. Pada 2003, ia dinyatakan bangkrut dan memiliki utang 23 juta dollar AS.
"Saat itu, saya benar-benar kelewat batas. Saya tidak tahu bagaimana mengelola uang, tidak juga memahami orang-orang yang saya percaya untuk mengelola uang saya tersebut," kata Tyson dalam wawancara.
Setelah menjalani hukuman penjara, Tyson kembali ke atas ring sebelum akhirnya mengundurkan diri secara total pada 2005. Ia kemudian mencoba keberuntungannya melalui panggung pertunjukan, termasuk acara televisi, film layar lebar, hingga panggung Broadway.
"Saat ini, jumlah penggemar saya bahkan lebih besar dibanding saat saya masih aktif sebagai petinju. Semua karena internet," kata Tyson. Petinju kelahiran Catskill, New York, ini memiliki 5 juta follower untuk akun Twitter-nya.
Meski Tyson kemudian menggunakan penghasilannya untuk membayar utang, ia mulai mengumpulkan kekayaan sebagai seorang jutawan. Namun, ia mengaku mencoba belajar dari kesalahan masa lalu.
"Dengan uang, saya bisa menjadi orang yang sangat berbahaya dan mudah teracuni."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.