Firman, yang merupakan wakil Pelatnas, harus takluk di tangan Fikri yang pernah menjadi penghuni pelatnas tahun 2013 silam, setelah bertarung rubber game dengan skor 12-21, 21-13, dan 20-22 dengan durasi pertandingan selama 66 menit.
Firman sebetulnya sudah berpeluang untuk menang saat kedudukan match point 20-18. Namun, Firman justru terlihat buru-buru dan melakukan kesalahan sendiri. Satu smes Firman atas bola tanggung pengembalian Fikri justru tidak dapat dimatikan olehnya dan menyangkut di net.
"Fikri unggul di permainan depan dan saya tampil kurang sabar, terutama di poin-poin akhir. Saya juga tidak dapat mengontrol lapangan yang berangin," ujar Firman kepada Badmintonindonesia.org. "Saya kecewa dengan penampilan saya tadi," ujarnya.
Penampilan Firman belakangan ini memang terus menurun. Padahal, ia merupakan salah satu pemain muda yang diproyeksikan untuk menjadi andalan di tunggal putra. Firman, pemain berusia 18 tahun ini, pernah menjadi juara di Bahrain International Challenge 2014 dan Vietnam International Challenge 2015.
Firman harus kehilangan poin di Yonex-Sunrise Indonesian Masters 2015 saat terhenti di babak pertama dari Qiao Bin (China). Di kejuaraan yang sama pada tahun lalu, Firman merupakan runner-up.
Menjadi unggulan pertama sekaligus andalan Indonesia di BWF World Junior Championships 2015, Firman juga belum berhasil mengemban tugas dengan baik. Firman terhenti di perempat final dari wakil Thailand, Adulrach Namkul.
"Memang saya akui akhir-akhir ini penampilan saya menurun. Saya sering tidak fokus, terutama di latihan. Mau balikin lagi susah sekali. Banyak yang harus saya perbaiki," tutur Firman.
"Kalau saya diberi kesempatan lagi oleh PBSI tahun depan, saya akan membuktikan kalau saya bisa," ujarnya.
Setiap tahunnya, PBSI memulangkan para pemain pada pengujung tahun dan pada awal tahun akan mengeluarkan nama-nama pemain yang dipanggil kembali untuk bergabung di pelatnas. Firman berharap namanya menjadi salah satu nama pemain yang akan dipanggil untuk menjadi bagian tim nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.