Lupakan Asian Games, Fokus pada SEA Games

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelatih kepala timnas renang, Hartadi Nurtjojo, mengakui dunia renang Indonesia sudah jauh tertinggal dari dua negara Asia Tenggara, yaitu Singapura dan Vietnam.

Hasil ini diungkap Hartadi seusai memimpin para atlet muda Indonesia untuk berlaga di ajang SEA Age Group Swmming Championship ke-39 yang berlangsung di Da Nang, Vietnam, 4-6 Desember lalu.

Indonesia mengumpulkan 15 medali emas, 23 perak, dan 21 perunggu dan berada di bawah Singapura (41-41-28) dan tuan rumah Vietnam (29-24-21).

"Harus kita akui, kita memang jauh tertinggal dibandingkan Singapura dan Vietnam," kata Hartadi. "Singapura saja mengirimkan atlet lapis kedua karena atlet utama mereka semuanya berlatih di luar negeri."

Sementara itu, Vietnam juga sudah menyiapkan atlet-atlet muda mereka dengan latihan spartan yang telah menghasilkan atlet mereka, seperti Nguyen Thi Anh. "Mereka nyatanya memiliki persediaan atlet muda yang luar biasa dan memanfaatkan event-event seperti SEA Age Group ini untuk uji coba dan mengukur progres dan kemampuan lawan."

Hartadi menyayangkan bahwa kesempatan para atlet muda untuk berlomba sangat jarang. "Ikut lomba di SEA Age Group ini saja sempat terkatung-katung karena masalah pendanaan. Untung akhirnya bisa berangkat, jadi para atet muda kita bisa tahu lawan mereka di tingkat regional."

Hartadi berharap dengan pembinaan yang berjenjang, Indonesia dapat mengurangi ketertinggalan dibandingkan negara-negara Asia Tenggara. "Kita tidak usah bicara Asian Games dengan para raksasa dunia seperti Tiongkok, Jepang dululah. Kita bicara saja tingkat Asia Tenggara dulu."

Indonesia mengirimkan 22 atlet putra dan putri ke ajang SEA Age Group Swimming Championship ke-39 ini. Meski tidak mendapatkan uang saku, para atlet tetap menampilkan hasil maksimal, termasuk adanya pemecahan satu rekor kejuaraan oleh atlet Azzahra Permatahani.