PARIS, Kompas.com = Dukungan dan rasa simpati terhadap para korban ledakan bom di Paris juga datang dari kalangan pelaku dan penggemar olahraga, dari Sao Paulo, Shanghai, London hingga Prague.
Salah satu ledakan bom yang mengambil korban jiwa memang terjadi di Stade de France saat berlangsungnya pertandingan sepakbola antara timnas Paerancsi dan juara dunia Jerman.
Usai pertandingan, para pemain Jerman yang telah mendengar peristiwa ledakan bom tersebut, memilih bertahan di ruang ganti pemain. "Para pemain sangat kuatir. Informasi simpang siur dan kami tak mau ambil risiko dengan melintasi jalanan kota Paris yang masih belum aman 100 persen," kata manajer tim, Oliver Bierhoff.
Pemain timnas Perancis, Lassana Diara yang juga bermain mengaku salah seorang saudara sepupunya ikut menjadi korban. "Saudara sepupu saya, Asta Diakite, merupakan salah satu korban penembakan bersama ratusan warga Perancis lainnya," kata Diarra melalui akun twitter-nya.
"Bagi saya, dia sudah seperti seorang kakak yang selalu mengarahkan dan mendukung saya," lanjut pemain tengah timnas ini.
Perancis akan menghadapi Inggris di Wembley, London pada Selasa. Mereka akan menghadapi kejutan karena para pendukung fanatik timnas Inggris akan menunjukkan simpati mereka dengan menghafal teks lagu kebangsaan Perancis, La Marseillaise.
Mark Pougatch, komentator sepakbola Inggris mengungkap hal ini melalui akun twitter-nya. "Jika anda akan menyaksikan pertandingan di Wembley, mulailah belajar La Marseillaise. Waktunya untuk menunjukkan apa itu persaudaraan."
Lagu kebangsaan Perancis ini juga telah dimainkan sebelum berlangsungnya Piala Champion Eropa untuk rugby antara klub Inggris, Saracens dan Perancis, Toulouse di London, Sabtu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.