Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Strategi "Pit Stop" pada Balapan Suzuka 8 Hours

Kompas.com - 20/07/2015, 15:33 WIB
SUZUKA, KOMPAS.com - Balapan selama delapan jam tanpa henti dengan satu motor yang dipakai bergantian oleh dua atau tiga pebalap. Itulah gambaran singkat tentang balapan Suzuka 8 Hours yang akan berlangsung akhir pekan nanti di Sirkuit Suzuka, Jepang.

Dengan fakta tersebut, strategi pit stop jelas punya peran penting. Saat pit stop, tim akan mengisi ulang bahan bakar, mengganti ban, dan berganti pebalap. Tentu saja semua harus dilakukan dengan cepat dan tepat.

Kebanyakan tim akan melakukan delapan kali pit stop sepanjang balapan. Ini berarti bahwa dalam sekali turun, pebalap akan melakukan 23 sampai 25 putaran.

Namun, tim-tim kuat atau papan atas biasanya memilih untuk melakukan tujuh pit stop, yang berarti pebalap akan melakukan putaran 27-28 lap dalam sekali turun ke lintasan.

Tim yang melakuan pit stop tujuh kali memiliki peluang lebih besar untuk memenangi balapan. Tidak semua tim bisa melakukan strategi tujuh pit stop, berkaitan dengan kemampuan mesin.

Tim-tim papan atas atau pabrikan jelas memiliki tenaga mesin lebih bagus. Tim-tim privateer harus mengatur motor mereka agar memiliki tenaga yang bisa bersaing dengan tim pabrikan.

Hal ini berefek pada kebutuhan bahan bakar yang lebih tinggi, yang otomatis membuat motor tidak bisa melakukan 27-28 putaran dalam sekali jalan.

Semakin sedikit melakukan pit stop, otomatis akan semakin sedikit waktu yang terbuang. Ketika memasuki pit lane (outlap), pebalap harus mengurangi kecepatan motornya hingga 60 km/jam.

Beberapa pebalap sudah melambat sebelum benar-benar memasuki garis pit lane. Namun, beberapa memilih untuk benar-benar mengurangi kecepatan setelah melewati garis, yang akan sangat berguna untuk menghemat waktu sekitar 10 detik.

Situasi yang sama terjadi saat pebalap akan meninggalkan pit menuju lintasan balap (inlap). Banyak pebalap tidak bisa langsung mencapai kecepatan maksimal setelah keluar dari pit lane.

Mereka harus memanaskan ban sekaligus mengecek apakah ada yang salah dengan motor. Sulit memang untuk bisa langsung mencapai 100 persen, bahkan bagi para pebalap dan tim papan atas sekalipun. Perbedaan waktu saat inlap ini bisa mencapai 20 detik.

Jadi, jika seorang pebalap lebih lambat 10 detik saat masuk pit dan 20 detik lebih lambat saat meninggalkan pit, berarti ada 30 detik perbedaan waktu dengan pebalap tercepat yang melakukan hal sama.

Meskipun pebalap tersebut melakukan lebih cepat satu detik pada setiap putaran, akan butuh 30 putaran untuk menutup perbedaan dengan pebalap yang melakukan strategi outlap/inlap lebih baik saat melakukan pit stop.

Suzuka 8 Hours 2015 akan berlansung 23-26 Juli. Balapan akan berlangsung Minggu (26/7/2015), mulai pukul 11.30 hingga 19.30 waktu setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik 'Gila' Uzbekistan

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik "Gila" Uzbekistan

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Liga Indonesia
Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Timnas Indonesia
Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Timnas Indonesia
3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Timnas Indonesia
Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Timnas Indonesia
Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Badminton
Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Liga Indonesia
Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Badminton
4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

Liga Indonesia
Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com