Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rossi: Butuh Kerja Keras untuk Capai 100 Persen

Kompas.com - 18/07/2015, 12:12 WIB
KOMPAS.com - Tiga tahun lalu, tepatnya pada 2012, Valentino Rossi tidak pernah memenangi balapan dari 18 seri yang digelar. Tahun ini, pebalap Movistar Yamaha tersebut memimpin klasemen setelah menjalani sembilan seri atau setengah musim.

Hasil ini jelas membuka mata banyak orang bahwa Rossi masih punya taji dan tetap punya peluang menjadi juara dunia. Keraguan itu sempat muncul ketika Rossi memilih untuk meninggalkan Yamaha dan bergabung dengan Ducati pada 2011.

Dengan motor Desmosedici, Rossi banyak menemui kesulitan. Pada musim pertamanya, dia hanya sekali naik podium setelah finis ketiga di Sirkuit Le Mans, Perancis. Musim berikutnya dia dua kali naik podium berkat finis kedua di Le Mans dan San Marino.

Menyisihkan semua rasa gengsi, Rossi akhirnya memutuskan untuk kembali ke Yamaha pada 2013. Hasilnya tentu saja tidak seketika bagus. Pemilik sembilan gelar juara dunia tersebut hanya sekali meraih kemenangan yakni di Belanda.

Prestasi Rossi meningkat pada musim berikutnya. Dia makin sering finis podium termasuk dua kemenangan di San Marino dana Australia.

Tahun ini, Rossi kembali ke puncak. Pebalap 36 tahun atau yang tertua di grid tersebut membuka musim dengan menjuarai seri perdana di Qatar. Dari sembilan seri yang sudah berjalan, dia mengantongi tiga kemenangan, termasuk di Argentina dan Belanda.

Rossi mengaku butuh waku cukup lama untuk bisa berada pada posisi 100 persen setelah kembali dari Ducati. Dia sempat merasa ada 10 persen dari kemampuannya yang hilang.

"Sejak awal saya merasa sangat nyaman bisa kembali ke satu level (setelah kembali ke Yamaha), mungkin 90 persen," kata Rossi. "Namun, saya butuh waktu untuk memulihkan yang 10 persen, setelah dua tahun dengan banyak kesulitan dan motor yang berbeda. Itu merupakan bagian yang sulit, untuk bisa mencapai 100 persen."

Pebalap berjuluk "The Doctor" tersebut bahkan sempat meragukan apakah dirinya masih cukup bagus dan mampu bersaing dengan pebalap-pebalap lain yang jauh lebih muda.

"Semua pebalap, ketika tidak bisa mencapai apa yang diharapkan, akan langusng berpikir bahwa kamu tidak bisa memacu motor hingga batas maksimal lagi. Dan dalam kasus saya, saya sudah tua. Lalu muncul pikiran bahwa pebalap lain memang lebih cepat dan saya tidak bisa," jelas Rossi.

Rossi serta pebalap lain tengah menjalani jeda musim, dan akan kembali bersaing pada seri ke-10 di Indianapolis, 7-9 Agustus. Rossi kini unggul 13 poin atas rekan satu timnya, Jorge Lorenzo, di klasemen.

Berikut ini daftar poin dan posisi Rossi setelah sembilan seri pada 500cc/MotoGP.

2015: 179 poin, ke1, Yamaha
2014: 141 poin, ke-3, Yamaha
2013: 117 poin, ke-4, Yamaha
2012: 82 poin, ke-6, Ducati
2011: 98 poin, ke-4, Ducati
2010: 90 poin, ke-5**, Yamaha
2009: 176 poin, ke-1, Yamaha*
2008: 167 poin, ke-2, Yamaha*
2007: 164 poin, ke-2, Yamaha
2006: 118 poin, ke-3, Yamaha
2005: 211 poin, ke-1, Yamaha*
2004: 164 poin, ke-1, Yamaha*
2003: 187 poin, ke-1, Honda*
2002: 220 poin, ke-1, Honda*
2001: 170 poin, ke-1, Honda*
2000: 92 poin, ke-5, Honda

* Menjadi juara dunia
** Absen pada empat balapan karena patah kaki

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Badminton
Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Timnas Indonesia
Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Internasional
Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Badminton
Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Badminton
Semifinal Piala Uber 2024: Ester Akhiri Penantian 14 Tahun

Semifinal Piala Uber 2024: Ester Akhiri Penantian 14 Tahun

Badminton
Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan di Final Piala Asia U23 2024

Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan di Final Piala Asia U23 2024

Internasional
Gratis! Nonton Final Euro 2024 Langsung di Olympiastadion Berlin, Cek Caranya

Gratis! Nonton Final Euro 2024 Langsung di Olympiastadion Berlin, Cek Caranya

BrandzView
Jadwal Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

Jadwal Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

Timnas Indonesia
Timnas U20 Bakal Ikut Turnamen di Perancis

Timnas U20 Bakal Ikut Turnamen di Perancis

Liga Indonesia
Selepas Kalah dari Irak, Timnas U23 Indonesia Dilarang Sentuh Bola

Selepas Kalah dari Irak, Timnas U23 Indonesia Dilarang Sentuh Bola

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com