Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Motif Indonesia Incar MotoGP 2017?

Kompas.com - 21/05/2015, 06:44 WIB
Anju Christian

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan motif Indonesia merespons tawaran Dorna SL untuk menjadi salah satu tuan rumah MotoGP 2017. Arief mengaku tergiur dengan potensi keuntungan finansial dan tak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang mungkin cuma datang sekali.

Tepatnya pada Rabu (20/5/2015), Menpar bersama Direktur Sirkuit Sentul Tinton Soeprapto telah berjumpa dengan CEO Dorna SL, Carmelo Ezpeleta. Keduanya menjajaki wacana Indonesia sebagai tuan rumah MotoGP 2017.

Menurut Menpar, jika terealisasi, ajang ini menggiurkan secara finansial. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang tengah mengampanyekan Wonderful Indonesia dinilai juga akan diuntungkan.

"Tidak langsung dihubungkan dengan APBN, sekalipun berasal dari APBN. Sudut pandangnya semata-mata bisnis. Dengan value event yang lebih dari 300 juta dollar AS dan media value hampir 200 juta dollar AS, saya akan mudah mencari sponsor. Belum lagi ada 64 televisi internasional dan disiarkan di 200 negara," ujar Arief.

"Saya orang bisnis. Kalau tidak menguntungkan, saya tidak akan mengambil keputusan," ujarnya.

Oleh karena itu, Arief mengaku kesempatan ini tidak boleh dilewatkan. "Kalau tidak diambil, kami otomatis tak punya peluang lagi. Sebab, Ezpeleta tadi sudah bilang. Salah satunya sudah confirm, yaitu Thailand," ujarnya.

Sirkuit Internasional Sentul diproyeksikan sebagai tempat penyelenggaraan MotoGP. Sirkuit ini tak asing dengan ajang kelas dunia dan pernah menjadi tuan rumah Grand Prix pada 1996 dan 1997. Mick Doohan (Australia) dan Tadayuki Okada (Jepang) menjadi juara kelas 500 cc kala itu.

Pemimpin klasemen sementara MotoGP 2015, Valentino Rossi, juga pernah menjajalnya. Ia memulai karier balap pada 1996 di kelas 125 cc dan finis di posisi ke-11 pada 1996. Setahun berselang, ia finis pertama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com