Dalam konferensi pers kedua petinju di MGM Grand, Rabu (29/4/2015), Mayweather mengatakan, pertarungannya dengan Pacquiao adalah pertarungan biasa antara dua orang yang berprofesi sebagai petinju. "Saya seorang realis," kata Mayweather yang memiliki rekor bertarung 47-0.
"Pertarungan ini bukanlah pertemuan antara 'si baik dan si jahat'. Ini adalah pertarungan dua petinju yang memperebutkan pengakuan siapa yang lebih baik."
Manny Pacquiao yang memiliki rekor bertarung 57-5-2 memang dipandang sebagai manusia setengah dewa di negaranya. Ia berasal dari keluarga miskin dengan latar kehidupan yang hitam, tetapi mampu bangkit dan kini menjadi manusia yang sangat dermawan.
Pacquiao, yang juga seorang anggota kongres mewakili provinsi kelahirannya, dengan pintar memainkan isu ini. Ia menyebut pertarungannya menghadapi Mayweather adalah jalan baginya untuk berbicara tentang kebesaran Tuhan kepada petinju Amerika tersebut.
Pacquiao bahkan tidak menolak dirinya dibandingkan dengan legenda tinju Muhammad Ali yang terus "menimba" uang dari dunia tinju profesional untuk membiayai kegiatan sosialnya.
Sementara itu, Mayweather selama ini dekat dengan citranya yang buruk dan kelam dan penuh kekerasan. Ia pernah menjalani hukuman penjara karena melakukan tindak kekerasan terhadap teman wanitanya.
"Saya percaya kepada kemampuan saya. Saya akan mencapai kemenangan," kata Mayweather.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.