"Kami sudah sama-sama tahu bola-bolanya, teman sendiri, sudah sering bertemu juga saat latihan. Jadi tinggal siapa yang siap saja di lapangan," kata Hendra seusai bertanding.
"Sama-sama tahu bukan berarti lebih mudah, tetapi kami tetap harus waspada karena sekarang siapa pun lawannya bisa jadi ganjalan, bisa ngalahin juga," kata Ahsan.
Selanjutnya, di perempat final, Hendra/Ahsan masih menunggu lawan antara ganda putra Indonesia, Markis Kido/Agripinna Primarahmanto Putera atau Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa, Jepang.
"Kalau dibandingkan, pasangan Jepang mungkin lebih unggul, tetapi Markis/Agripinna juga bisa saja menang. Siapa pun lawannya nanti yang penting bisa lebih siap lagi saja. Kemungkinannya bisa ramai," kata Hendra lagi. "Melihat calon lawan nanti juga hasilnya masih fifty-fifty. Semua masih berpeluang. Yang penting kami siap di lapangan," kata Ahsan.
Sayang, langkah Hendra/Ahsan tak bisa diikuti oleh pasangan ganda campuran, Markis Kido/Pia Zebadiah Bernadet. Kido/Pia kalah dua gim setelah sempat bermain cukup alot melawan Liu Cheng/Bao Yixin (Tiongkok). Kido/Pia kalah 21-23 dan 16-21 dalam waktu 33 menit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.