Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Poin Menarik MotoGP 2014

Kompas.com - 05/01/2015, 15:24 WIB
KOMPAS.com - MotoGP 2014 berakhir dengan Marc Marquez keluar sebagai juara dunia. Sepanjang musim berjalan, banyak kejadian menarik terjadi. Banyak juga hal yang bisa kita pelajari, dan berikut beberapa di antaranya.

Gaya balap Marquez
Marquez tak hanya mendominasi MotoGP, tetapi juga mengubahnya. Sebelum Marquez bergabung dengan MotoGP pada 2013, tak banyak pebalap yang memaksimalkan siku mereka untuk meningkatkan performa saat membalap.

Marquez juga sering memaksimalkan kerbs (pembatas lintasan) untuk mendapatkan cengkeraman lebih pada ban yang akan memberi keuntungan saat membalap. Lalu, pebalap Spanyol tersebut juga tak kenal takut saat memasuki tikungan.

Jangan kecilkan Valentino Rossi
Sebelum musim berjalan, Rossi sempat mengaku tak yakin masih bisa kompetitif. Dia juga membuat kejutan ketika memutuskan untuk berganti kepala kru. Namun, ketika musim berjalan, Rossi menepis semua keraguan dengan mencatat hasil terbaik sejak 2009.

Pebalap Italia ini naik podium 13 kali dari 18 balapan. Pebalap tertua yang masih aktif di MotoGP terebut dua kali finis pertama, di San Marino dan Australia. Dan akhirnya, dia menutup musim sebagai runner-up.

Gebrakan Gigi Dall'Igna
Manajer Ducati Corse asal Italia ini membuat gebrakan pada Februari dengan mengumumkan rencana timnya untuk masuk ke kelas open. Reaksi yang bersifat menentang pun bermunculan, terutama dari tim pabrikan, Honda dan Yamaha.

Mendekati musim berjalan, akhirnya peraturan diubah dan dibuatlah kelas baru yaitu Factory (pabrikan) 2, yang berisi tim pabrikan tetapi bisa mengakses keuntungan yang dimiliki tim open, termasuk pengembangan mesin sepanjang musim berjalan.

Empat besar
Para pebalap Honda dan Yamaha memenangi setiap balapan sejak 2010. Bagi mereka yang ingin melihat penantang baru, sepertinya harus bersabar. Marquez (Honda), Dani Pedrosa (Honda), Rossi (Yamaha), dan Jorge Lorenzo (Yamaha) sudah menandatangani perpanjangan kontrak, masing-masing untuk dua tahun. Artinya, dominasi empat besar masih akan sulit ditembus, paling tidak hingga akhir musim 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Liga Inggris: Tottenham Menang, Newcastle Imbang, Burnley Degradasi

Hasil Liga Inggris: Tottenham Menang, Newcastle Imbang, Burnley Degradasi

Liga Inggris
Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

Sports
Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

Liga Indonesia
Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

Timnas Indonesia
Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

Liga Inggris
Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Liga Indonesia
Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Liga Italia
Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Timnas Indonesia
AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

Liga Italia
Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Liga Italia
Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Liga Indonesia
Man United Vs Arsenal: Hanya Ada Juara di Otak Arteta

Man United Vs Arsenal: Hanya Ada Juara di Otak Arteta

Liga Inggris
Chievo Lahir Kembali, Kisah Cinta dari Sang Legenda Sergio Pellissier

Chievo Lahir Kembali, Kisah Cinta dari Sang Legenda Sergio Pellissier

Liga Italia
Faisal Halim Jalani Operasi Ketiga, Kondisi Membaik, Bisa Jalan Sendiri

Faisal Halim Jalani Operasi Ketiga, Kondisi Membaik, Bisa Jalan Sendiri

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com