Ketika Atlet Muda Belajar dari Seniornya

Indonesia akhirnya puas menjadi runner up di turnamen yang menawarkan hadiah total US$ 1 juta, Axiata Cup 2014. Di partai puncak Indonesia hanya selisih poin saat berjumpa dengan Thailand pada Minggu (7/12) malam.

Manajer tim, Aryono Miranat mengaku puas dengan hasil dan penampilan punggawa dan srikandi tanah air turnamen ini. “Hasil runner up lebih baik dari tahun lalu, dan kalau dilihat dari segi permainan anak-anak, mereka bermain cukup bagus di sepanjang turnamen ini,” ujarnya.

Aryono pun menambahkan bahwa turnamen ini menjadi ajang untuk menimba pengalaman bagi pemain muda. “Di turnamen ini kami bisa menurunkan pemain muda, bahkan di sektor ganda kami bisa menggabungkan pemain muda yang dipasangkan dengan pemain senior, untuk mereka menjadi pengalaman yang sangat berarti, bisa menambah jam terbang dan pengalaman mereka,” lanjutnya.

Indonesia memang diperkuat oleh deretan pemain muda seperti Anthony Ginting yang turun di laga jumpa Thailand di penyisihan, Hanna Ramadhini yang dua kali berjumpa dengan Ratchanok Inthanon, bahkan Kevin Sanjaya Sukamuljo mendapat kesempatan untuk bermain bersama Markis Kido.

“Pengalaman bermain bersama tim, apalagi bersama senior tentu menjadi pengalaman yang sangat berharga buat kami. Menjadi bekal kami nantinya,” ujar Anthony kepada badmintonindonesia.org.

Berhasil menjadi runner up, Indonesia pun berhak membawa pulang uang tunah US$ 200 ribu, sementara Thailand mengantongi US$ 400 ribu. Posisi ketiga sendiri diraih oleh Asia All Stars yang juga menang selisih poin dari Malaysia, tuan rumah yang harus puas di posisi keempat. Masing-masing berhak atas US$ 150 ribu dan US$ 100 ribu.