“Satu gelar diraih tim Merah-Putih di French OpenSuper Series 2014 lewat pasangan ganda campuran Tontowi/Liliyana. Terima kasih atas perjuangan Tontowi/Liliyana yang pantang menyerah hingga mengharumkan nama Indonesia di Perancis. Semoga semangat Tontowi/Liliyana dalam berburu gelar juara dapat menjadi teladan untuk rekan-rekannya,” puji Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan atas prestasi yang diukir Tontowi/Liliyana.
Penampilan Tontowi/Liliyana memang sungguh luar biasa di laga final ini. Keduanya benar-benar tak dapat dibendung sejak gim pertama. Unggul jauh 8-0, Tontowi/Liliyana terus memimpin perolehan skor hingga 11-2 di interval gim pertama. Permainan apik ditampilkan pasangan peraih medali perak Asian Games 2014 ini hingga membuat Duo Adcock tak berkutik dan kalah telak di gim pertama.
Keadaan sempat berubah di awal gim kedua di mana pertarungan kedua pasangan berlangsung lebih sengit. Untuk pertama kalinya Tontowi/Liliyana tertinggal dalam perolehan angka di kedudukan 4-7. Namun lagi-lagi keduanya membuktikan kelas mereka dan tetap tenang, usaha ini pun berhasil, Tontowi/Liliyana sukses menyalip perolehan skor lawan menjadi 8-7 dan terus unggul.
“Kalau dibilang kemenangan ini mudah sekali juga tidak, tapi kami dari awal start-nya memang sudah in sekali. Kami fokus, satu poin saja sayang untuk dibuang. Walaupun sudah jauh, saya ingatkan Tontowi untuk jangan kendor dan jangan membiarkan lawan keenakan, jadi kami push terus,” ujar Liliyana yang ditemui usai upacara penyerahan hadiah di stadion Pierre De Coubertin.
“Kalau dibilang anti klimaks, memang pastinya lebih berat babak semifinal, tetapi kami sudah siap-siap juga. Di partai final, apapun bisa saja terjadi. Dalam perjalanan ke final, lawan kami mengalahkan pasangan-pasangan yang tidak jelek. Jadi kami tidak mau berpikir kalau lawan itu diabawah kami, kami tidak mau santai-santai,” tambahnya.
“Permainan Chris/Gabrielle sudah mulai berkembang di gim kedua. Pertandingan ini menjadi pembelajaran buat kami. Walaupun kami ketinggalan, tetapi kami tetap tenang dan tidak terburu-buru, fokus satu demi satu poin akhirnya kami bisa mengejar dan mengimbangi permainan,” jelas Tontowi yang tahun ini sudah menjuarai turnamen All England 2014 dan Singapore Open Super Series 2014.
Tontowi/Liliyana merupakan satu-satunya wakil Indonesia di partai puncak, sebelumnya Tommy Sugiarto dan pasangan ganda putra Hendra Aprida Gunawan/Andrei Adistia terhenti di babak semifinal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.