Ogunode meraih emas dengan catatan waktu 9,93 detik, yang juga memecahkan rekor Asia, serta menobatkannya menjadi pelari tercepat kelima di dunia. Pelatih kelahiran Nigeria ini masih bisa meraih prestasi hebat, meski telah ditinggal pelatihnya, empat bulan lalu.
"Saya baik-baik saja meski tanpa pelatih. Saya tahu apa yang harus dilakukan. Tanpa pelatih pun saya masih bisa disiplin dan berlatih. Saya sudah biasa berlatih sendiri. Ketika berlatih sendiri saya yakin bahwa saya sangat kuat dan sangat berkembang."
Ogunode baru kembali berkompetisi pada Januari lalu, setelah diskors selama dua tahun karena positif menggunakan obat terlarang clenbuterol. Setelah Asian Games ini, dia sudah mengincar target berikutnya di kejuaraan dunia, tahun depan. Setelah itu, giliran Olimpiade jadi incaran.
Ditanya apakah dia bisa mengalahkan Bolt yang merupakan orang tercepat di dunia dengan catatan 9,58 detik untuk nomor 100 meter, Ogunode menjawab, "Saya yakin saya bisa menantang siapa saja. Saya bisa melihat saya memenangi medali emas di Rio."
Bolt adalah pemegang enam medali emas Olimpiade, tiga dari Olimpiade 2008 Beijing dan tiga lainya dari Olimpiade 2012 London. Emas tersebut didapat dari nomor 100 meter, 200 meter, dan 4x100 meter estafet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.