Federasi Basket Internasional (FIBA) mengatur pemain perempuan tidak boleh mengenakan hijab selama pertandingan. Para pemain Qatar menolak melepas hijab karena itu bertentangan dengan keyakinan mereka.
"Kami akan hadapi ini. Kami di sini untuk mendorong asosiasi internasional mengizinkan semua pemain Muslim yang memang siap untuk bermain di kompetisi mana pun," kata ketua delegasi atlet perempuan Qatar, Ahlam Salem M Al Mana.
Salem menuturkan, timnya tahu soal larangan pengenaan hijab dalam aturan FIBA. Namun, mereka berkeinginan FIBA mengubah aturan itu. "Saya yakin apa yang terjadi hari ini dapat mengubah aturan FIBA secepatnya," kata dia.
Salem mengatakan Dewan Olimpiade Asia (OCA) menginginkan tim putri basket Qatar berpartisipasi dalam Asian Games. "Namun ini adalah keputusan teknis FIBA. Kami harap di kompetisi selanjutnya mereka mengizinkan kami bermain," lanjut dia.
Sementara itu, OCA mengutuk aturan FIBA itu yang juga sudah banyak menuai kritik karena dianggap melanggar hak asasi manusia. "Hak atlet mestinya menjadi prioritas utama," ujar Director General OCA Husain Al-Musallam.
"Setiap atlet punya hak untuk bermain di bawah bendera negara masing-masing tanpa diskriminas atau ancaman penalti uang," imbuh Al-Musallam. FIBA belum berkomentar soal ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.