Appermont mendapat kecelakaan pada 1983 yang membuat dia lumpuh kaki. Setelah itu dia harus memakai kursi roda. Namun, hal itu tak membuatnya patah arang. Pria Belgia ini tetap optimistis menjalani hidupnya dan memilih mencurahkan energinya untuk berolahraga. Basket jadi pilihan Appermont ketika itu.
Pada akhirnya dia meninggalkan basket dan beralih ke lari karena merasa lebih butuh olaraga yang bersifat individu. Dia tidak main-main dengan pilihannya. Kerja kerasnya terbayar ketika dia bisa membela Belgia di Paralimpik 1992 Barcelona dan 1996 Atlanta.
Setelah 1996, dia berhenti mengikuti lomba. Namun, dia tetap aktif berlatih. Dengan kursi roda yang sudah didesain khusus, dia aktif berlari dan banyak melatih diri.
Satu bulan lalu, dia tahu tentang BII Maybank Bali Marathon. Dia memutuskan untuk mencoba ikut balapan lagi. Dia pun mengirim surat elektronik kepada panitia untuk mendaftar menjadi peserta. Satu minggu sebelum event digelar, dia mendapat balasan dan diperbolehkan untuk ikut.
Appermont segera mempersiapkan diri. Latihan yang selama ini dijalani setiap hari membantunya mempersiapkan diri dengan baik jelang event yang tahun ini memasuki pelaksanaan ketiga tersebut.
"Ini adalah balapan pertama saya sejak 1996. Saya sudah melakukan semua persiapan. Saya berlatih sendiri, mulai dari lari jarak jauh, jarak pendek, semua olahraga yang bisa membuat saya lebih kuat. Saya siap," kata pria yang sudah menetap di Bali selama belasan tahun tersebut.
Appermont tidak punya target khusus pada balapan ini. Namun, dia berharap bisa menyelesaikan balapan dalam 1 jam 40 menit. Catatan waktu terbaiknya adalah 1 jam 31 menit.
"Semoga tidak ada masalah, tidak terjadi kecelakaan. Semoga saya berhasil. Saya suka berolahraga. Saya melakukan ini untuk bersenang-senang," kata Appermont.
Didukung sahabat lama
Untuk menjalani balapan ini, Appermont ditemani sahabatnya yang juga berasal dari Belgia, Ludo Linden. Istimewanya, Linden juga memiliki kekurangan fisik. Dia tidak memiliki kaki kiri dan harus memakai kaki palsu.
Linden juga punya kisah luar biasa. Dia tiba di Bali setelah menempuh perjalanan selama tiga tahun dengan menggunakan sepeda, dari Belgia.
"Ketika Stany meninggalkan Belgia, dia berpesan kepada saya untuk mengunjunginya. Saya harus menunggu sampai 13 tahun untuk bertemu dia. Saya berhenti dari pekerjaan saya dan memutuskan untuk menemuinya dengan naik sepeda," aku Linden yang baru tiba di Bali pada Jumat (12/9/2014).
Aksi dua pria berhati besar ini akan mewarnai gelaran BII Maybank Bali Marathon 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.