Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetap Mencoba Meski Berhijab

Kompas.com - 09/09/2014, 13:46 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis

KUDUS, Kompas.com - Mengenakan hijab tidak menghalangi keinginan Salsabila Kadino untuk mewujudkan keinginannya menyamai idolanya, Susy Susanti untuk menjadi juara dunia bulu tangkis.

Salsabila atau Bela, baru berusia 10 tahun. Namun anak kelahiran Tegal, 3 Maret 2004 ini selalu berusaha mencari celah untuk mencapai keinginannya menjadi juara dunia tersebut. Termasuk mengikuti acara audisi umum beasiswa bulu tangkis Djarum 2014 yang berlangsung di Kudus 5-7 September lalu.

Puteri pasangan Kadino-Lilis Suryani mengikuti kedua orang tua dan pelatihnya, Hendra Prasetyono untuk menguji kemampuannya menghadapi para peserta audisi di GOR Jati, Kudus.

Prestasi murid kelas 5 SD Al-Irsyad, Tegal ini memang tergolong lumayan untuk tingkat lokal. Saat mengikuti audisi umum beasiswa bulu tangkis Djarum 2014 ini, ia pernah menjadi juara di O2SN Tegal 2014, Kejurcab Kabupaten Tegal serta POPDA Kota Tegal.

Menurut pelatihnya di Perkumpulan Bulu Tangkis Adirat Tegal, Hendra Prasetyono, Salsabila tergolong atlet yang mudah menyerap pelajaran teknik yang diberikan. Menurut Hendra, ia juga bukan tipe anak didik yang berusaha menawar porsi latihan yang diberikan. "Bela berlatih 3 kali seminggu bersama klub dan 4 kali berlatih sendiri. Biasanya latihan sore hingga malam hari antara pukul 3-7," kata Hendra.

Ayah Salsabila, Kadino yang mwerupakan guru BK di SMA Al Irsyad mengaku sengaja memberi latihan tambahan di luar jadwal klub untuk meningkatkan permainan anaknya. "Saya lihat ia punya tekad juara dan sifat tidak mau mengalah di lapangan, jadi ya saya teruskan saja," katanya.

Untuk biaya berlatih anaknya, ia mengaku menghabiskan biaya berlatih sektar Rp 1 juta perbulannya. "Biasanya yang besar untuk biaya pelatih. Sementara peralatan bulu tangkis, sebagian ia dapat dari hadiah kejuaraan," kata Kadino yang juga hobi bermain bulu tangkis.

Di ajang audisi umum beasiswa bulu tangkis Djarum 2014 ini, sosok Salsabila jadi menonjol karena ia merupakan satu dari segelintir calon penerima ynag mengenakan busana tanding sesuai syariat Islam termasuk hijab.

Meski begitu, Bela mengaku tidak merasa kerepotan untuk melayani lawan-lawannya dalam proses seleksi. "Saya memakai busana muslim sejak sebelum berlatih bulu tangkis," kata Salsabila. "Selama ini saya tidak merasa terganggu gerakan saya di lapangan.

Tjahjo Sasongko/Kompas.com Salsabila bersama pelatih dan kedua orang tuanya

Ayahnya, Kadino mengaku berlatih bulu tangkis mau pun mengenakan busana sesuai syariah Islam merupakan caranya mengamalkan ajaran agamanya. "Saya harus memberi kesempatan anak saya untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya dan sejauh ini saya lihat ia mempunyai bakat di dunia bulu tangkis,"katanya.

"Sementara sebagai seorang muslim saya juga harus mewajibkan anak saya menggunakan busana yang sesuai syariat. Sejauh ini saya lihat kedua hal ini tidak saling bertentangan," lanjut Kadino. "Belum ada kan atlet yang dilarang bulu tangkis karena berhijab?"
'
Manajer tim PB Djarum, Fung Permadi yang ikut mengawasi jalannya audisi umum mengaku tidak ada masalah bila peserta mengenakan hijab atau pun baju tertutup. "Para peserta kan bebas mengenakan celana atau rok olah raga atau pun training. Yang menyamakannya adalah mereka mengenakan kaos Djarum yang seperti kami berikan dan menempelkan nomor tanda peserta di bagian punggung," kata Fung.

Ia menambahkan, para penguji pun tidak akan melihat siapa nama peserta atau seperti apa wajah peserta. "Mereka hanya melihat kemampuan teknik dan fisik para peserta dan kemudian melihat nomor peserta. Kalau memang memenuhi syarat, ia pasti lolos,"lanjut Fung.

Salsabila menang dua kali dalam pertandingan audisi umum namun langkahnya terhenti di seleksi tahap kedua. Ayahnya Kadino mengaku tidak mengetahui alasan anaknya gagal. "Mungkin ia masih terlalu muda, masih 10 tahun. Audisi umum ini kan lebih mencari mereka yang berusia 12-15 tahun. Tetapi saya dan Bela ya tidak kecewa. Kami telah mencoba dan akan coba lagi tahun depan."

Hal ini pun dibenarkan oleh Salsabila. "Kalau pun gagal saya tidak kecewa. Saya akan berlatih lagi untuk ikut lagi tahun depan. Saya sudah siap kok kalau harus hidup berpisah dengan bapak dan ibu."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com