"Meski akan mendapat perlawanan ketat dari Korea Selatan, Indonesia, dan Jepang, saya yakin Tiongkok akan meraih hasil bagus di Asian Games. Namun, saya sedikit khawatir dengan wasit dan hakim garis di sana," kata Li Yongbo.
Pada Asian Games 2002 di Busan, tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat, nyaris mengundurkan diri karena beberapa keputusan wasit yang buruk, ketika bertemu pemain tuan rumah, Lee Hyun-ill. Namun, Taufik bertahan dan akhirnya memenangi pertandingan dengan 15-7, 15-9, dan meraih medali emas.
"Mereka (wasit Korea) sudah terkenal seperti itu (curang). Banyak pemain dari negara di lain, termasuk Tiongkok, yang sudah jadi korban ketidakadilan keputusan wasit di sana. Jika nanti mereka bisa melakukannya dengan benar, kami akan sangat senang," tambahnya.
Karena itu, Li Yongbo menyarankan agar Federasi Badminton Dunia (BWF) menerapkan sistem instant review di setiap lapangan pada Asian Games nanti.
"Keputusan BWF menggunakan sistem instant review sudah baik, tetapi ini masih untuk satu lapangan. Kami masih melihat banyak kecurangan di lapangan lain. Semoga, mereka bisa memastikan bahwa semua pertandingan akan berjalan adil dengan memasang alat ini di setiap lapangan," lanjut Li Yongbo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.