Pertarungan melawan Lin yang dijuluki Super Dan ini adalah laga kedua belas buat Simon. Sebelas di antaranya dimenangi peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012 tersebut.
"Tidak mudah mengalahkan Lin Dan, harus siap-siap capek. Saya pribadi merasa sudah bermain maksimal namun harus ada peningkatan dari latihan saya," ujar Simon kepada Badmintonindonesia.org.
Simon sebetulnya mengawali pertandingan dengan baik, ia mampu memenangi gim pertama lewat adu setting yang ketat. Sayang, pada gim kedua Lin mampu memegang kendali permainan hingga mengungguli Simon.
Pada gim penentuan, Simon tak bisa berbuat banyak. Kakinya yang lecet membuatnya semakin sulit mengimbangi kecepatan permainan Super Dan.
"Di gim kedua, poin kami tidak terpaut terlalu jauh, namun saya banyak melakukan kesalahan-kesalahan yang tak perlu. Pada gim ketiga, kaki saya lecet, jadi tak bisa mengimbangi kecepatan Lin," jelasnya.
"Namun, ini bukanlah alasan saya kalah, memang Lin bermain bagus, saya berharap di turnamen selanjutnya bisa tampil lebih baik dan menang atas Lin. Dia memang lama tidak bertanding, tapi dia adalah pemain yang matang. Dari cara mainnya kelihatan kalau dia masih menjaga pola latihan dengan baik," tambah Simon.
Lin Dan sempat absen selama setahun setelah meraih medali emas Olimpiade 2012 di London. Dia turun pada Kejuaraan Dunia 2013 di Guangzhou. Setelah itu dia absen lagi selama tujuh bulan dan kembali pada awal tahun ini di China Masters.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.