Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marquez dan Strategi Khusus untuk Kalahkan Lorenzo

Kompas.com - 02/06/2014, 01:16 WIB
MUGELLO, KOMPAS.com — Marc Marquez melanjutkan perjalanan sempurnanya musim ini dengan kembali meraih kemenangan pada seri keenam di Sirkuit Mugello, Italia, Minggu (1/6/2014). Kini, Marquez memimpin klasemen dengan nilai sempurna, 150.

Enam kemenangan tersebut selalu diawali dengan start dari pole position. Namun, pebalap Repsol Honda tersebut tidak selalu memulai balapan dengan baik. Dia pernah tercecer hingga ke tengah, tetapi selalu bisa bangkit dan akhirnya finis pertama.

Di Mugello, Marquez bertarung ketat dengan Jorge Lorenzo. Setelah mengekori Lorenzo cukup lama, pebalap 21 tahun tersebut akhirnya berhasil mengambil alih pimpinan untuk kali pertama, saat balapan memasuki putaran ke-17 dari total 23 lap. Namun, Marquez belum lepas karena Lorenzo masih bisa beberapa kali mengambil tempat pertama.

"Pada pertengahan balapan, ban depan motor saya banyak bergerak saat pengereman karena saya terlalu memaksa, di sini di sirkuit di mana Yamaha sangat kuat," aku Marquez. "Ketika saya melewati Jorge untuk kali pertama, saya tahu dia akan kembali (menyalip saya)."

Bayangan kejadian pada masa rookie-nya di MotoGP menghantui Marquez. Tahun lalu, GP Italia adalah satu-satunya di mana dia mengalami kecelakaan saat balapan.

"(Ketika itu) saya melewati Dani (Pedrosa) dan ketika balapan tersisa satu atau dua putaran, saya mengalami kecelakaan. Yang saya rasakan dengan motor kurang lebih sama. Jadi, saya berpikir bahwa terlalu berisiko (untuk memaksa), jadi saya memutuskan akan membalap 100 persen pada putaran terakhir dan itulah yang jadi kunci kemenangan saya," ujar Marquez.

Persaingan ketat kedua pebalap berakhir dengan Marquez finis lebih dulu, hanya lebih cepat 0,123 detik. Balapan lain yang dimenangi Marquez dengan ketat adalah ketika mengalahkan Valentino Rossi pada seri perdana di Qatar dengan silisih waktu 0,259 detik.

Marquez dan tim merancang strategi khusus untuk menghadapi Yamaha di Mugello. Mereka mengganti enam gigi untuk balapan ini dengan pertimbangan akan sulit melewati Yamaha di tikungan. Artinya, Marquez harus melewati Yamaha di tikungan lurus.

Itulah yang terjadi, Marquez beberapa kali melewati Lorenzo di lintasan lurus start atau finis. Strategi jitu yang berbuah manis.

Dua pekan mendatang, balapan akan berlangsung di Catalunya, kandang Marquez. Tahun lalu, dia finis ketiga di belakang Lorenzo dan Pedrosa.

"Selanjutnya kita akan pergi ke lintasan di negara saya. Sangat menyenangkan membalap di depan para pendukung, tetapi Yamaha sangat kuat di sini, dan Montmelo (Sirkuit Catalunya) mirip (dengan Mugello), jadi saya rasa mereka akan kuat lagi. Kami akan berjuang untuk menang, tentu saja," ujar Marquez.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guinea Masuk Grup 'Neraka' Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Guinea Masuk Grup "Neraka" Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap 'Sulit' Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap "Sulit" Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Internasional
Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Liga Indonesia
Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Internasional
Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Liga Indonesia
Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Liga Lain
Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Timnas Indonesia
Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Liga Indonesia
Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

Motogp
Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

Timnas Indonesia
Atmosfer Sendu Ruang Ganti Timnas U23 Indonesia Usai Urung ke Olimpiade

Atmosfer Sendu Ruang Ganti Timnas U23 Indonesia Usai Urung ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Hasil Liga Europa: Atalanta Vs Leverkusen di Final, Sejarah bagi Sang Dewi

Hasil Liga Europa: Atalanta Vs Leverkusen di Final, Sejarah bagi Sang Dewi

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com