Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Piala Thomas Ingin Hapus Kutukan 12 Tahun

Kompas.com - 04/05/2014, 22:05 WIB

BOGOR, Kompas.com - Tim Piala Thomas Indonesia berharap dapat mengembalikan supremasi bulu tangkis putera kembali setelah teraka\hir kali menjadi juara pada 2002 lalu.

Sudah 12 tahun lamanya Piala Thomas tak menghampiri Indonesia. Lambang supremasi beregu putra paling bergengsi ini kini ada di Tiongkok setelah tim Tirai Bambu memenangkan piala tersebut kandang sendiri, tepatnya di Wuhan, dua tahun silam.

Kini tim Piala Thomas Indonesia punya kekuatan yang solid dengan didukung pemain-pemain top seperti Juara Dunia 2013 Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Di tunggal putra ada Tommy Sugiarto yang menduduki rangking lima dunia serta Simon Santoso yang prestasinya mulai menanjak dan baru saja meraih titel juara Singapore Open Super Series 2014 dengan mengalahkan pemain rangking satu dunia asal Malaysia, Lee Chong Wei.

Tak heran jika besar sekali harapan para pecinta bulutangkis akan keberhasilan tim Thomas membawa pulang piala tersebut. PP PBSI pun telah melakukan berbagai upaya guna memaksimalkan persiapan atlet jelang kejuaraan yang bakal digelar di New Delhi, India, 18-25 Mei 2014.

Mulai dari karantina di Kudus (15-25 April), simulasi Piala Thomas dan Uber di Solo (26 April), hingga team building di Bogor (2-3 Mei). Dalam acara team building, semua pihak memperlihatkan dukungan kepada para pebulutangkis yang akan berjuang.

Dalam satu sesi sharing, kepala pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi menyemangati para atlet dengan menceritakan pengalamannya. Herry mengawali cerita bahwa negeri ini rindu akan sebuah prestasi yang membanggakan, ini saatnya tim bulutangkis berbuat sesuatu yaitu membuat Indonesia bangga di India nanti.

“Tim Indonesia berhasil meraih Piala Thomas tahun 2002. Saat kembali ke Tanah Air, kami melewati gedung MPR-DPR dan saat itu sedang ada demonstrasi. Saat bus tim Piala Thomas lewat, semua demonstran berhenti dan membalikkan badan lalu memberi tepuk tangan kepada tim Thomas,” ucap Herry dihadapan tim Piala Thomas dan Uber.

“Momen ini sangat melekat di ingatan, mengapa kita tidak bisa menciptakan hal ini lagi? Jika yang lalu-lalu saja bisa, kita juga pasti bisa. Tim Uber pun bukan tak mungkin jadi juara, kalau usaha dan mencoba terus pasti bisa,” tambahnya.

Cerita ini sangat menyentuh hati para atlet dan tim ofisial yang hadir saat itu. Usai cerita, semua langsung berdiri dan ruangan pun riuh dengan tepuk tangan.

Kisah-kisah ini ternyata mampu menyuntikkan semangat kepada atlet dengan cara tersendiri. Oleh karena itu, program sharing session menjadi salah satu bagian dalam persiapan sebelum bertolak ke India pada 13 Mei 2014 mendatang.

“Kami optimis dan yakin di Piala Thomas 2014. Pemain-pemain yang terpilih masuk tim inti juga yang terbaik. Pokoknya kami sudah siap untuk merebut kembali Piala Thomas,” kata Hendra Setiawan, kapten tim Piala Thomas. (/*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sandro Tonali Didakwa 50 Kali Melanggar Aturan Judi FA dalam 3 Bulan

Sandro Tonali Didakwa 50 Kali Melanggar Aturan Judi FA dalam 3 Bulan

Liga Inggris
Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Tambah Amunisi Baru

Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Tambah Amunisi Baru

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Timnas Indonesia
Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Liga Indonesia
Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Internasional
Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Liga Indonesia
Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Liga Indonesia
SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Liga Indonesia
Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Liga Indonesia
AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

Liga Italia
Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com