Ini adalah kali kedua Ubang mengalami hal serupa di Portugal. Akibatnya, sampai SS ke-9 pada Sabtu malam WIB, posisiya di overall turun ke peringkat 12. Padahal, pada tiga SS sebelumnya ia sudah kembali ke posisi 10 besar, seperti posisi awal.
"Beginilah seni dan serunya reli mobil. Banyak faktor saling berkaitan dan berjalan dalam waktu bersamaan. Set up mesin dan suspensi sudah sangat nyaman, sayangnya kami lagi-lagi salah menentukan ban," tutur Ubang sembari tersenyum tipis.
Mengawali perlombaan hari ini di SS8 dan 9, Ubang dan navigator Nicola Arena memilih ban keras (hard tyre). Ternyata, balapan lebih cocok menggunakan ban berkompon lunak (soft tyre). Akibatnya, Fiesta RRC yang digeber Ubang kehilangan grip di sebagian lintasan yang berada di areal perbukitan. Pada kedua SS itu ia finis urutan 16 dan 15, yang merupakan posisi terburuk yang didapat Ubang di Portugal.
"Kondisi trek benar-benar berbeda dari tahun lalu. Sekarang kami benar-benar tak punya kepastian soal kondisi lintasan, di mana basah dan yang kering. Kondisi yang berbeda itu tentu sangat menyulitkan untuk pemilihan ban. Bukan hanya kami, para pereli tim pabrikan pun umumnya mengalami hal sama dan punya kecepatan yang lebih lambat dari musim lalu, padahal mereka sudah punya teknologi canggih untuk memprediksi segala sesuatunya," papar Ubang.
"Kesempatan selalu ada untuk kembali ke zona 10 besar, itu adalah perjuangan realistis sampai SS terakhir," tegas Ubang dengan nada tetap optimistis.
Ganasnya Reli Portugal kembali memakan korban pada hari ketiga. Kontestan WRC Oleg Tanak (M-Sport World Rally Team) mengalami kecelakaan fatal. Mobilnya melintang di tengah lintasan sehingga menghalangi peserta lain.
Lokasi kecelakaan tersebut berdekatan dengan peristiwa 2009 yang menjadi salah satu drama sejarah Reli Portugal, kala Jari-Matti Latvala terguling-guing sebanyak 17 kali. Rute SS10 ini pun dibatalkan penyelenggara. Ini kali kedua pembatalan setelah sebelumnya terjadi di SS4 akibat kecelakaan yang menimpa Robert Kubica.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.