Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendra/Ahsan Tidak Mau Puas dengan Gelar Juara All England

Kompas.com - 09/03/2014, 23:24 WIB

BIRMINGHAM, KOMPAS.com — Ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan berharap gelar juara di All England Superseries Premier 2014 akan diikuti keberhasilan di kejuaraan lainnya.

Di babak final All England Superseries Premier 2014, Hendra/Ahsan menang fantastis atas Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (Jepang), 21-19, 21-19. Pasangan peringkat satu dunia tersebut berhasil merebut gelar juara All England untuk pertama kalinya. Gelar ini juga merupakan gelar pertama Hendra/Ahsan pada 2014.

"Kami senang sekali bisa memenangkan gelar juara All England, tetapi kami tak mau berpuas diri. Masih banyak tugas kami di kejuaraan-kejuaraan selanjutnya," kata Ahsan soal kemenangannya.

"Tegang di lapangan tentu ada, tetapi kami bisa mengatasi ketegangan ini di lapangan. Pada pertandingan final ini, kami fokus saja gimana caranya supaya dapat satu demi satu poin. Walaupun ketinggalan, kami tidak mau menyerah," tambah Hendra.

"Kami juga punya keyakinan bisa memenangkan gelar ini. Kami sudah berjuang habis-habisan. Kami juga sudah melakukan persiapan selama sebulan lebih," tambah Hendra.

Pertarungan sengit yang berlangsung selama 45 menit ini menjadi pertemuan keenam bagi kedua pasangan. Kemenangan Hendra/Ahsan makin menambah keunggulan Hendra/Ahsan menjadi 6-0.

Hendra/Ahsan yang mengawali permainan dengan keunggulan 3-0 sempat kewalahan menghadapi serangan demi serangan yang dilancarkan oleh Endo/Hayakawa. Pasangan Juara Dunia 2013 ini juga sempat ketinggalan 10-13.

Poin demi poin diraih kedua pasangan dengan susah payah. Perbedaan angka pun sangat tipis. Kedua pasangan juga terlihat sama-sama tegang di lapangan. Saat berhasil menyamakan kedudukan 16-16, Hendra/Ahsan seolah menemukan kembali kekuatan mereka dan akhirnya mengamankan gim pertama.

"Saat poin 16 ini, kami benar-benar tidak memikirkan apa-apa, tetapi cuma bagaimana cepat dapat poin. Kami hanya berusaha bermain di permainan kami," ungkap Ahsan.

Pada gim kedua, pertarungan kembali berlangsung sengit di mana kedua pasangan saling menekan satu sama lain. Pada poin-poin kritis, suasana menegangkan kembali mewarnai pertarungan kelas dunia ini. Hendra/Ahsan yang sudah unggul 20-17 belum mampu menyelesaikan pertandingan.

Tak ingin memberikan kesempatan buat Endo/Hayakawa untuk merebut gim kedua, Hendra/Ahsan pun akhirnya mematikan perlawanan pasangan peringkat dua dunia tersebut dan meraih poin kemenangan.

Ahsan pun langsung menjatuhkan diri di lapangan seraya berteriak atas kemenangannya, sementara Hendra berlari ke arah sang pelatih, Herry Iman Pierngadi, serta pelatih ganda campuran, Edwin Iriawan, yang turut mendampingi.

"Pasangan Jepang bermain bagus. Mereka memiliki pertahanan yang solid dan tidak gampang mati. Pelatih banyak memberikan masukan kepada kami selama pertandingan final. Mereka mengingatkan kami untuk selalu siap," ungkap Hendra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber PBSI
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demam Megawati, Fan Habiskan Rp 13 Juta demi Nonton Red Sparks

Demam Megawati, Fan Habiskan Rp 13 Juta demi Nonton Red Sparks

Sports
Hasil Liga 1: Persik Vs Persita Seri, Bhayangkara FC Degradasi

Hasil Liga 1: Persik Vs Persita Seri, Bhayangkara FC Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persib Vs Persebaya 3-1: David da Silva Hattrick, Cium Sepatu Ciro Alves

Hasil Persib Vs Persebaya 3-1: David da Silva Hattrick, Cium Sepatu Ciro Alves

Liga Indonesia
Pelatih Bali United Minta PSSI Tegas Tangani Dugaan Match Fixing di Liga 1

Pelatih Bali United Minta PSSI Tegas Tangani Dugaan Match Fixing di Liga 1

Liga Indonesia
Arema FC Hadapi Misi Tak Mudah, Widodo Bilang Semangat Jangan Patah

Arema FC Hadapi Misi Tak Mudah, Widodo Bilang Semangat Jangan Patah

Liga Indonesia
AC Milan dan Pioli Selesai, 2 Pelatih Klub Timur Tengah Masuk Bursa

AC Milan dan Pioli Selesai, 2 Pelatih Klub Timur Tengah Masuk Bursa

Liga Italia
Persib Vs Persebaya: Zalnando Starter, Bangkit dari Cedera Horor

Persib Vs Persebaya: Zalnando Starter, Bangkit dari Cedera Horor

Liga Indonesia
Timnas U23 Indonesia Vs Yordania: VAR Jadi Pelajaran, Garuda Punya Pengalaman

Timnas U23 Indonesia Vs Yordania: VAR Jadi Pelajaran, Garuda Punya Pengalaman

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib vs Persebaya Liga 1, Kickoff 15.00 WIB

Link Live Streaming Persib vs Persebaya Liga 1, Kickoff 15.00 WIB

Liga Indonesia
Persik Vs Persita, Macan Putih Incar Obat Penawar Kekalahan 0-7

Persik Vs Persita, Macan Putih Incar Obat Penawar Kekalahan 0-7

Liga Indonesia
Real Madrid Vs Barcelona: Barca Menuju El Clasico dengan Isu Keretakan

Real Madrid Vs Barcelona: Barca Menuju El Clasico dengan Isu Keretakan

Liga Spanyol
Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Berlangsung, Mulai 26 April

Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Berlangsung, Mulai 26 April

Sports
Bali United Vs Bhayangkara FC: Kewaspadaan untuk Tim Radja Nainggolan

Bali United Vs Bhayangkara FC: Kewaspadaan untuk Tim Radja Nainggolan

Liga Indonesia
Juventus Catat Rekor Buruk, Allegri Salahkan Gaya Tiki-taka

Juventus Catat Rekor Buruk, Allegri Salahkan Gaya Tiki-taka

Liga Italia
Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com